Mohon tunggu...
ulfakhoirulizzah
ulfakhoirulizzah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mentransformasikan Nilai-Nilai Kebajikan Melalui Sastra Anak Modern

6 Desember 2024   08:05 Diperbarui: 6 Desember 2024   08:12 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karakter merupakan sebuah sifat atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari kebiasaan dan nilai-nilai yang orang tersebut percayai. Nilai-nilai tersebut nantinya akan digunakan sebagai dasar untuk seseorang tersebut melihat sesuatu, berpikir, bersikap, dan bertindak. Nilai-nilai tersebut meliputi kejujuran, toleransi, keberanian, dapat dipercaya, peduli dengan lingkungan, dan menghormati orang lain. Untuk menanamkan nilai-nilai tersebut, dapat dimulai dengan mengajarkan kepada anak-anak sejak usia dini. Anak-anak dapat diajari dan ditanamkan tentang nilai-nilai karakter melalui sastra anak. Media yang diajarkan kepada anak-anak harus sesuai dan tepat karena tidak semua hal bisa diterapkan kepada anak-anak.

Sastra anak merupakan cuilan dari perasaan yang dimiliki oleh anak. Sastra anak sendiri memiliki fokus pada anak-anak. Sastra anak ini dapat diciptakan oleh siapa pun, namun isi karya tersebut tetap berfokus pada anak di mana menggunakan bahasa yang familiar untuk anak dan mengandung nilai kehidupan anak di dalamnya seperti persahabatan dan kasih sayang. Setiap sastra anak tentunya memiliki nilai-nilai moral dan kebajikan di dalamnya yang dapat dipetik oleh anak. Selain menceritakan tentang kehidupan anak, sastra anak juga dapat menceritakan tentang hewan, tumbuhan, ataupun kehidupan lain tetapi masih tetap menggunakan anak sebagai sudut pandang dan fokusnya. Dengan demikian, sastra anak dapat dijadikan sebagai salah satu sarana dalam mentransformasikan nilai-nilai kebajikan kepada anak.

Sastra anak tidak selalu berbentuk tulisan saja. Ada pula sastra anak yang berbentuk lisan. Sastra lisan biasanya berasal dari omongan-omongan orang dewasa yang biasanya merupakan cerita turun temurun yang sudah ada sejak dulu. Sastra lisan merupakan sastra anak tradisional. Sastra anak berbentuk tulisan dapat berupa puisi, buku cerita, novel, dan dongeng. Di zaman yang modern ini, sastra anak sudah semakin berkembang mengikuti perkembangan zaman. Novel merupakan salah satu sastra anak modern yang menjadi favorit anak-anak karena biasanya cerita dalam novel mengandung cerita yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Novel merupakan sebuah karangan prosa panjang yang menceritakan rangkaian kehidupan tokoh tersebut dengan orang-orang disekitar tokoh dengan menonjolkan watak tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita tersebut.

Salah satu novel yang dapat dijadikan sarana untuk mentransformasikan nilai-nilai kebajikan yaitu Novel Anak-Anak Cahaya karya dari Ramaditya Adikara. Novel ini menceritakan tentang perjalanan hidup seorang anak yang tunanetra. novel ini menceritakan seorang anak tunanetra yang bernama Rama yang tinggal di komplek Jatiwaringin Asri. Rama menghadapi cobaan hidup yang berat dalam kehidupannya di dunia pendidikan dan dalam pergaulannya karena ia seorang yang tunanetra. anak-anak sering kali menjahili, mengejek, dan menghindarinya agar tidak berteman dengannya karena kondisinya yang tunanetra sehingga menjadikan Rama harus selalu tegar dan bersabar. Dalam hal pendidikan, Rama menghadapi hambatan besar karena banyak sekolah yang tidak mau menerima siswa yang memiliki keterbatasan fisik seperti dirinya. Namun, ditengah kesulitan tersebut, Rama mendapatkan dukungan dari teman-teman dan beberapa warga kompleks Jatiwaringin Asri yang menerima keadaan kondisinya. Kehadiran mereka semua memberikan warna baru dalam hidup Rama yang tadinya gelap. Bersama dengan mereka, Rama mendapatkan berbagai pengalaman dan petualangan yang menyenangkan. Hal ini memberikan Rama kesempatan untuk bermain dan bersekolah, sehingga menjadikan Rama dapat menikmati kehidupan seperti anak-anak lainnya.

Dalam novel tersebut terkandung nilai-nilai kebajikan yang dapat dijadikan panutan oleh anak-anak. Nilai-nilai yang terkandung dalam Novel Anak-Anak Cahaya Karya Ramaditya Adikara antara lain religius, jujur, kerja keras, kreatif, rasa ingin tahu, bersahabat, peduli sosial, dan tanggung jawab. Di dalam novel terdapat nilai religius yaitu sikap patuh untuk menjalankan ajaran agama yang dianutnya. Di dalam novel diceritakan bahwa Rama, Anggo, dan oang tuanya melaksanakan sholat magrib berjamaah. Adegan tersebut sudah mewakilkan nilai kaakter yang ditunjukkan yaitu religius karena melaksanakan sholat sesuai dengan waktunya.

Selain itu, terdapat pula nilai karakter jujur yang merupakan sikap baik yang dilakukan sesuai dengan apa yang dikatakan dan tidak melakukan perbuatan curang. Dalam novel diceritakan bahwa Agam mengakui kesalahan kepada Pak Budiman karena sudah tidak sengaja memecahkan gelas Pak Budiman pada saat berebut bola. Nilai kerja keras juga ada di dalam Novel Anak-Anak Cahaya. Nilai kerja keras salah satunya diceritakan oleh Rama di mana Rama memiliki keterbatasan dalam kondisinya yang tidak dapat melihat, namun Rama tetap semangat dan pantang menyerah untuk belajar. Mbak Tietiek akan membantu Rama ketika bapak dan ibu pergi bekerja. Mbak Titiek membantu Rama dengan membacakan buku pelajarannya.

Selain Novel Anak-Anak Cahaya Karya Ramaditya Adikara, Novel Kupetik Bintang Karya Rizky Nur Fajri juga meupakan salah satu sastra anak yang di dalamnya termuat nilai-nilai kebajikan. Nilai kebajikan yang termuat dalam Novel Kupetik Bintang yaitu Religius di mana dalam novel diceritakan bahwa ibu Rizky berdoa kepada Tuhan meminta kesembuhan untuk anaknya, Rizky, yang mengalami kecelakaan dan terdapat patah tulang di kedua kaki dan punggungnya pada saat berumur dua tahun. Ibu Rizky tidak henti-hentinya berdoa meminta kesembuhan untuk anaknya dan akhinya Rizky pun dapat sembuh total. Kutipan tersebut bermakna bahwa kita harus tetap berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa apapun keadaan yang sedang di alami.

Selain itu juga terdapat nilai bertanggung jawab, di mana diceritakan bahwa Rizky dilarang oleh ayahnya untuk bernyanyi dan menari karena ayahnya khawatir dapat mengganggu pelajaran akademik Rizky. Namun, Rizky dibantu ibunya memohon dan berjanji kepada ayahnya bahwa tidak akan meninggalkan pendidikannya di sekolah. Hal tersebut menggambarkan nilai tanggung jawab di mana Rizky harus bertanggung jawab terhadap janji yang sudah dibuat bersama ayahnya.

Contoh novel di atas merupakan sastra anak modern yang dapat digunakan untuk mentransformasikan nilai-nilai kebajikan kepada anak. Dengan membaca novel-novel di atas dapat mengubah perilaku anak. Misalnya, setelah membaca Novel Anak-Anak Cahaya Karya Ramaditya Adikara anak yang semula malas-malasan dalam belajar menjadi termotivasi dan berubah menjadi kerja keras dan semangat dalam belajar setelah mengetahui bahwa Rama tetap bekerja keras dan semangat meskipun di tengah kondisinya yang tidak bisa melihat. Hal tersebut merupakan transformasi nilai melalui sastra anak. Sastra anak sangat bermanfaat dan membantu dalam mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai kebajikan.

Transformasi nilai-nilai kebajikan melalui sastra anak modern tidak hanya memberikan hiburan untuk anak saja, tetapi juga dapat dijadikan sebagai media pembelajaran yang efektif untuk membentuk karakter anak. Melalui cerita-ceria yang relevan dan menginspirasi, sastra anak dapat, menyampaikan nilai-nilai kebajikan seperti religius, kerja keras, jujur, dan tanggung jawab dengan menggunakan bahasa yang mudah diterima dan dipahami oleh anak-anak. Nilai-nilai kebajikan tersebut nantinya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, sastra anak modern berperan penting sebagai sarana edukasi yang mendalam dan berkesan, membantu mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga mulia secara moral.

Daftar Pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun