Mohon tunggu...
Ulpa Hoerunnisa
Ulpa Hoerunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Padjadjaran

Mahasiswa semester 2 program studi Ilmu Sejarah, Universitas Padjadjaran.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Putri Mardika sebagai Jembatan Menuju Kesetaraan Gender pada Masa Pergerakan Nasional

3 Juli 2024   11:12 Diperbarui: 3 Juli 2024   11:17 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Selama berdirinya, Putri Mardika tentu saja telah menjadi inisiator bagi perhimpunan-perhimpunan wanita yang lahir setelahnya, seperti Keoetamaan Istri di Bandung (1913), Keradjinan Amai Setia di Minangkabau (1914), Wanito Hadi di Jepara (1915), Prawijatan Wanito di Magelang (1915), Poerborini di Tegal (1917) dan masih banyak lagi.

Pergerakan Organisasi Putri Mardika pada masa pergerakan nasional adalah sejarah yang penting dan berharga bagi bangsa Indonesia. Organisasi yang didirikan pada tahun 1912 ini berjuang untuk menjunjung hak-hak perempuan dengan bergerak pada bidang pendidikan, perkawinan dan poligami. Mereka juga berjuang untuk mendapatkan haknya yang setara dengan laki-laki. Organisasi ini berkembang dengan aktif dan memiliki popularitas yang tinggi pada masanya. Putri Mardika berhasil memberikan biaya pendidikan kepada para perempuan yang tidak mampu dalam segi ekonomi.

Organisasi Putri Mardika menjadi salah satu pelopor gerakan feminis di Indonesia yang kemudian menginspirasi lahirnya berbagai organisasi perempuan lainnya. Walaupun diketahui keberadaannya tidak lama, hanya sampai sekitar tahun 1920-an karena kurangnya dana untuk menopang pendidikan perempuan pada masa itu, namun kontribusi Putri Mardika dalam membentuk kesadaran akan hak-haknya para perempuan di masa pergerakan nasional tidak dapat diabaikan. Putri Mardika membuka wawasan bagi masyarakat, khususnya kaum perempuan, tentang pentingnya emansipasi serta peran aktif perempuan dalam pembangunan bangsa. Perjuangan organisasi Putri Mardika adalah contoh yang sangat baik bagi generasi masa kini, bahwa memperjuangkan hak-hak perempuan tidaklah mudah, tetapi dengan semangat serta kesadaran yang tinggi kita dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

Penulis : Ulpa Hoerunnisa, Santi Nurlela, & Reyzha Nur Ilhami

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun