Tahun 2011 adalah tahun di mana kami dihadapkan oleh kenyataan bahwa kami terserang hepatitis A. Sejak bulan oktober hingga desember 2011 daerah Jawa Barat terserang wabah hepatitis dan ini merupakan kejadian luar biasa. Kami tinggal di wilayah Bogor yang merupakan bagian provinsi Jawa Barat. Suatu hari di bulan oktober, teman satu kost sahabat saya diopname dengan gejala mual ,muntah, kehilangan nafsu makan, dan sakit perut. Setelah melakukan pengecekan darah ternyata dia positif Hepatitis A, dengan nilai SGOT 1000. SGOT singkatan dari Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase, sebuah enzim yang secara normal berada di sel hati dan organ lain. SGOT dikeluarkan kedalam darah ketika hati rusak. Level SGOT darah kemudian dihubungkan dengan kerusakan sel hati, seperti serangan virus hepatitis.
Pada saat itu saya belum mengerti mengenai penyakit hepatitis, orang-orang awam mengenalnya dengan penyakit kuning karena penderita akan menunjukan warna pada mata, mata penderita akan terlihat kuning. Saya berupaya mencari literatur mengenai penyakit hepatitis A, ternyata penularan penyakit ini begitu cepat. Beberapa hari kemudian sahabat saya sebut saja NN mengeluh tidak enak badan, kepala pusing, dan kehilangan nafsu makan. Saya meperingatkan NN untuk menghindari kontak dengan penderita hepatitis karena penularannya begitu mudah. Lima hari kemudian NN diopname dengan penyakit DBD dan hepatitis A. Pada saat hari pertama NN diopname nilai SGOTnya 400. NN merasa mual yang sangat hebat dan sulit BAB. Saya menjaga NN selama 5 hari di RS, alhamdulillah setiap hari ada kemajuan, trombositnya sudah hampir normal dan nilai SGOTnya menurun, memang sulit untuk menurunkan nilai SGOT ke batas normalnya 34. NN juga memiliki badan kuat sehingga tidak terlihat lemah dan berat badannya tidak menurun drastis. Selama menjaga NN di rumah sakit, saya sedikit banyak paham mengenai penyakit hepatitis A.
Penularan hepatitis A
Hepatitis A ditularkan melalui virus yang dapat menyebar dari makanan dan minuman yang kotor, selain itu juga dapat ditlarkan melalui kontak langsung dengan penderita.
Gejala hepatitis A
Pada awalnya penderita merasa tidak enak badan, seperti demam, merasa lesu, mual, warna urin seperti air teh, dan warna feses agak pucat.Setelah tubuh melemah dan tingkat keparahan bertambah maka kulit dan bola mata akan berwarna kuning.
Pencegahan
Yang paling utama adalah menjaga kebersihan makanan, jangan sampai makanan dikerubungi lalat. Biasakan cuci tangan sebelum makan, hindari penggunaan alat makan dan minum secara bersama-sama. Sebaiknya pisahkan antara penderita dan anggota keluarga yang lain hingga penderita sembuh.
Penularan hepatitis A memang begitu cepat, 4 orang teman satu kost NN terkena hepatitis A yang cukup parah. Ternyata hepatitis A dapat ditularkan melalui pemakaian tolilet bersama, kemungkinan toilet tidak dijaga kebersihannya.
Satu bulan kemudian saya diopname dengan penyakit DBD, setelah 2 hari diopname saya menunjukan gejala hepatitis. setelah melakukan pengecekan darah, ternyata nilaiSGOT saya 600. Saya mengalami mual dan muntah yang sangat hebat. Jangankan untuk makan, melihat dan mencium bau makanan saja saya sudah muntah. Mata saya mulai menguning lama-kelamaan semakin kuning, urin saya seperti air teh. Rasanya tersiksa sekali, saya juga merasakan sakit perut kanan yang amat sangat. Hasil USG menunjukan bahwa keadaan hati saya tidak normal, agak bengkak. Saya diopname selama 17 hari karena kombinasi penyakit DBD, Hepatitis, thipus.
Selama dirawat saya tidak pernah diberi obat untuk diminum, obat diberikan secara injeksi. Untuk hepatitis tidak obat khusus, saya hanya diberi vitamin hati dan hepatoprotektor. Obat injeksi begitu pekat sehingga infus saya harus dibuat paralel.