Mohon tunggu...
Ulfah Fa'izah Nursudiana
Ulfah Fa'izah Nursudiana Mohon Tunggu... -

Simple girl who loves music. Keep calm, more doing, and keep silent than do something who unnecessary! Allah blessing you~

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Screaming Bisa Disebut Nonverbal????

22 Mei 2014   03:27 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:15 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kategori komunikasi nonverbal yang dimaksudkan dalam bahasa ini adalah dengan cara yang digunakan orang – orang untuk berkomunikasi secara nonverbal, yaitu vocalic atau paralanguage, kinesics yang mencakup gerakan tubuh, lengan, dan kaki, serta ekspresi wajah (facial expression), perilaku mata ( eye behavior ), lingkungan yang mencakup objek benda dan artifak, proxemics: yang merupakan ruang dan teritori pribadi, haptics (sentuhan), penampilan fisik ( tubuh dan cara berpakaian ), chronemics ( waktu ), dan olfaction ( bau ).

Dalam tindakan komunikasi sehari – hari, kita lebih banyak mempunyai output dan input vocal disbanding dengan kata – kata yang kita ungkapkan secara lisan. Output dan input vocal inilah yang kita sebut sebagai vocalic atau paralanguage. Contoh nyata dari katagori komunikasi nonverbal ini adalah desah (sighing), menjerit (screaming), merintih (groaning), menelan (swallowing) menguap (yawing), dari samping bentuk – bentuk seperti jeda, intonasi, dan penekanan dalam pembicaraan lisan.

Kategori lain dari komunikasi nonverbal adalah kinesics. Ketika kita berkomunikasi denga orang lain, ekspresi wajah kita akan selalu berubah tanpa melihat apakah kita sedang berbicara atau mendengarkan. Paul Ekman dan Wallace Friesen telah mengidentifikasi enam emosi dasar bahwa ekspresi wajah mencerminkan keheranan, ketakutan, kemarahan, kebahagiaan, kesedihan, dan kebencian atau menjijikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun