Mohon tunggu...
Ulfah Fauziyah
Ulfah Fauziyah Mohon Tunggu... -

Saya mahasiswi Politeknik Negeri Bandung jurusan Akuntansi prodi D4-AMP 2013.

Selanjutnya

Tutup

Money

Perusahaan Bangkrut, Apa Kesalahan Akuntansi?

13 Juni 2016   13:07 Diperbarui: 13 Juni 2016   14:54 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa tahun yang lalu saudara saya bekerja di sebuah perusahaan transportasi. Perusahaan tersebut merupakan perusahaan keluarga yang dikelola dengan cara ala kadarnya. Perusahaan ini cukup besar. Meskipun begitu, dilihat dari jumlah kendaraan angkut yang cukup banyak, baik itu bus, truk maupun mobil pick up berukuran kecil. Pendapatan perusahaan ini bisa dibilang besar, tak kurang dari puluhan juta rupiah mengalir masuk ke kas perusahaan setiap minggunya.

Perusahaan itu sekarang sudah bangkrut. Utang beserta bunga yang menumpuk disinyalir menjadi penyebab kejatuhan perusahaan besar ini. Menurut saudara saya, penjadwalan pembayaran utang yang berantakan membuat utang yang dimiliki pemilik perusahaan ini semakin lama semakin banyak sampai suatu titik dimana perusahaan tidak dapat dipertahankan lagi.

Kebiasaan pemilik untuk membeli asset tanpa memperhitungkan keadaan keuangan perusahaan juga menjadi sebab perusahaan ini harus gulung tikar. Pemilik terpaksa menjual sejumlah asset milik perusahaan maupun milik pribadi untuk melunasi utang tersebut. Kesalahan fatal yang dilakukan pemilik perusahaan diatas adalah beliau tidak memisahkan harta, utang dan modal. Pemilik juga tidak mengetahui berapa utang yang beliau miliki, kepada siapa saja beliau berhutang, dan kapan beliau harus melunasi utangnya. Itu semua terjadi karena pemilik mengelola perusahaan nya dengan cara seadanya tanpa memperhatikan prinsip prinsip akuntansi.

Masih menganggap akuntansi kurang penting? Terbukti dari perusahaan yang telah berlangsung puluhan tahun dengan pendapatan yang besar bisa jatuh dengan begitu keras karena tidak rapihnya pemilik dalam mengurus bisnis nya.

Akuntansi pada dasarnya memisahkan harta, utang dan modal, kemudian menyajikannya kepada pihak pihak yang berkepentingan. Pihak tersebut bisa pemilik, jajaran direksi, atau investor. Informasi yang disajikan akuntansi dapat digunakan untuk mengambil keputusan manajerial demi keberlangsungan perusahaan.

Untuk kasus di atas, akuntansi dapat memberikan informasi tentang berapa jumlah utang pemilik, kepada siapa saja pemilik berhutang, dan kapan pemilik harus membayar utang. Akuntansi juga memisahkan harta perusahaan, mana harta yang berasal dari modal pemilik, dan mana harta yang berasal dari utang pemilik.Dengan begini, ketika pemilik hendak membeli asset baik asset perusahaan maupun asset pribadi, pemilik bisa dengan bijak memilih antara membeli atau menunda membeli asset tergantung kondisi keuangan perusahaan.

Secara singkat, menerapkan akuntansi dalam kegiatan usaha sebuah perusahaan bermanfaat untuk mengetahui status dan kondisi keuangan perusahaannya (Harta, Utang, dan Modal) serta kemungkinannya di masa mendatang. Akuntansi juga berguna untuk menetapkan tingkat resiko yang berkaitan dengan pinjaman atau kredit yang akan diajukan. Selain itu, akuntansi berperan serta sebagai dasar menentukan besar pajak yang harus dibayarkan perusahaan ke pemerintah.

Kemudian, akuntansi juga membantu pemilik untuk melihat gambaran kemantapan dan tingkat laba dari perusahaan, yang kemudian informasi – informasi ini dapat digunakan untuk membuat keputusan. Berdasarkan informasi ekonomi yang tepat, dapat disusun rencana kerja yang baik untuk pelaksanaan tahap berikutnya. Selanjutnya, berdasarkan rencana dan penerapan system akuntansi yang baik, dapat dikontrol atau dinilai jalannya kegiatan perusahaan. Setelah diadakan pencatatan terhadap semua transaksi dan kejadian, pada akhir periode disusun laporan keuangan untuk disampaikan kepada pemilik untuk mendapatkan penilaian. Dengan siklus yang baik, keberlangsungan perusahaan dapat terjaga.

Bagaimana? Apa akuntansi masih kurang penting?

(Ulfah Fauziyah / 2016)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun