Di ufuk penjuru aku menggerutu
Mengutuki sampan berteman dayu
Mengutuki jajaran lampu-lampu
Padamu yang kemayu
Punyai kaki yang bertalu
Menenteng frasa tanpa malu
Awan jalanan melaju
Aku sudah tidak padamu
Jangan tampakkan mata sayu
Yang lalu berlalu
Lalu?
Ku teruskan kisah seru
Seru tanpa serpihanmu
Bersama kol ungu
Dilajur senyum baru
Aku menuju....
***
Lalu bagaimana dengan kisah "jagung ungu dari negeri gajah" Yang belum kau rampungkan?
Bonggol jagung saat itu ku tanam di belakang kebun....
Taukah kau pujaan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H