Mohon tunggu...
Ulfa Yulianingsih
Ulfa Yulianingsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Teacher - Elementary School
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Follow me IG ulfa_yulianingsih and my youtube channel Ulfa Yulianingsih

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Catatan Ceramah Kalau Rezeki Nggak ke Mana

28 Desember 2021   08:19 Diperbarui: 28 Desember 2021   08:25 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Islam itu Indah 26 Desember 2021

Ceramah pada 26 Desember 2021 yang berjudul "Kalau Rezeki ngga Kemana" dalam tayangan Islam itu Indah, oleh Ustadz Ahmad Bani Hasyim yaitu

Rezeki itu yang kita pakai, rezeki secara umum setiap hari kita dapatkan, udara air itu rezeki, rezeki nomplok ada 4

rikaz (harta tertimbun sejak zaman dahulu/jahiliyah) halal diambil zakatnya 20%, ma'din ( harta tambang) pekerja pekerja yang dapat emas tambang harta atau rezeki nomplok zakatnya 20%, luqhotoh (harta yang hilang dari pemiliknya, boleh diambil umumin selama 1 tahun), kalau 100jt sampai lebih maka diumumin 1 tahun baru menjadi milik kita, itu adalah harta titipan, dan hadiah rezeki nomplok atau bonus akhir tahun.

Kemudian dilanjutkan tauziyah dari ustadz Nur Maulana

"Berusahalah untuk mencari rezeki, berusaha mendapatkan rezeki" dari didalam kandungan kita, kita mendapat jalur makanan ketika dalam kandungan, kita bisa berusaha untuk mendapat rezeki tak terduga dengan :

1. banyakin ibadah membuat panjang umurnya

2. taqwa (karena ketaqwaannya Allah muliakan dia) 

3. bergantung pada Allah (Allah yang hidupkan Allah yang mengatur rezeki)

Kemudian tausiyah dilanjutkan ustadz muda yaitu ustadz syam

ketika dalam perut kita sudah dijamin sama Allah, keluarpun sudah dijamin rezekinya oleh Allah, pertanyaannya kenapa kita masih terus berusaha atau ikhtiar?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun