Mohon tunggu...
Ulfa Yulianingsih
Ulfa Yulianingsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Teacher - Elementary School
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Follow me IG ulfa_yulianingsih and my youtube channel Ulfa Yulianingsih

Selanjutnya

Tutup

Diary

Rasa yang Tak Nyaman

16 Maret 2021   12:09 Diperbarui: 16 Maret 2021   12:16 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat masa lalu menganggu bayangmu, mungkin akan berusaha cepat cepat untuk melupakan dan menghempaskan tapi tidak dengan diri hati yang membuat rasa itu kembali kambuh, memang tidak mudah rasanya namun itulah adanya, semakin merasa semakin benar adanya, entah kondisi apaka ini, dengan menolak

Membayangkan diposisi itu betapa hina dan bodohnya diri ini berulang kali kukatakan pada diri sendiri seperti itu tetap saja mengulang hal sama, karna memang perasaan lebih diawal bagi perempuan dibanding logika, benar adanya jika diingat masa itu, saat dimana kenapa diri sendiri terllau lemah dilawan oleh orang yang tidak bisa menghargai, terus saja melawan itu tapi rasanya kasian

Nyatanya setelah semua kejadian berlalu bukan taubat yang kulihat, dia lebih memperlihatkan pasangannya yang dahulunya menjadi mantannya, bayangkan ketika bersamaku aku tak dianggap oleh teman saudara bahwakn orang tuanya, sering kali aku bertanya padanya, siapa diriku? dia sellau menjawab teman, saat putuspun dia mencoba menahan, tanpa kepastian tanpa tujuan, bahkan rasaku makin ragu terhadapnya, saat aku bertanya kapan kerumah? jawabnya tahun 2018 saat dia berlayar, kapan lagi takut untuk kerumah takut kesasar, laki laki macam apa

Rasaku makin ragu, dimana takut kehilangan dia, benar adanya semakin aku menuruti perasaaanku sendiri dia semakin kejam entahlah dia sadar atau tidak bahkan sampai detik ini masih sakit rasanya jika mengingat itu, perlahan tapi pasti aku merasakan semua akan berlalu dan semua akan berganti dngan yang lebih baik, pernah rasanya dihina bahkan dilecehkan, memang tidak ada laki laki lain? apa laki laki di Jawa tidak ada? apa cuman ada satu laki laki? Sakit memang rasanya

Orang yang kukira tak pernah kasar, tak akan semarah itu, dia benar benar menunjukkan dirinya, iyah benar orang itu akan terlihat aslinya saat dia marah, jika kita ingin melihat orang aslinya adalah buatlah dia semarah mungkin, lihatlah reaksinya jika dia marah semarahnya kasar yaitulah dia, dan benar saja kata kata kasarnya keluar semua, bicara dan perlakuannya padaku, bahkan dia yang belum menjadi apa apaku.

Entahlah dia maunya apa saat itu, benar saja jika benar dia serius berjuang dan tidak main main dia persiapkan diri mencari bekal untuk melamar dan menikah, nyatanya tidak dia malah bangga dengan pacarnya, dia bahkan sering memposting wanita itu, wanita itu yang pernah saya benci, entah kenapa wanita itupun tak ada niat baik untuk minta maaf 

Merasakan betul ketidaknyamanan, penghinaan, pengkhianatan yang benar benar diluar kendali saya, saat itu cuman Allah yang Menolong, orang tuaku saja tak mengerti apa yang aku rasakan, orang lain apalagi, hanya Allah dan rasa sakit hati yang selalu kumat kambuh sakit rasanya, hanya bisa menangis diatas sajadah setiap malam setiap hati kambuh dan setiap saat sama Al Qur'an, sampai akhirnya memang benar benar sekali bahwa obat hati cuman Al Qur'an udah tidak ada tandingnya

Perlahan kumelupakan dan yey ternyata bisa, bahkan sekarang jika ingat betul saat itu tertawa bagaimana bisa perasaaan nafsu merajai diri maka akalpun terjatuh terbenam, maka ketika jatuh cinta maka itulah ujian sebenarnya sebelum pernikahan, cinta yang sebenarnya setelah menikah

Ribuan kali mengingatkan orang yang tak mau mengenal Allah hanya percuma seperti air yang mengalir saja, semua kata janji yang terucap hanya omong kosong itulah dia bahkan sampai tahun ini 2021 dari 2017 sampai 2021 orang yang sama dengan begitu bangganya dengan kedholiman yang ia lakukan, bahkan rasanya apakah dia tak merasakan apa yang aku rasakan, apa yang dia perlakukan dia saat ini saat itu sangat menyakiti saya sepenuhnya, sangat sangat sakit yang itu cukup sekali seumur hidup saya, dan semoga Allah menjaga hati kita, keturunan hamba dan keluarga hamba

Kusadari semua takdir kehendak dan Allah menjawab semua dia yang benar benar terlihat semua rasa sakit yang saya rasakan, belum ada tindakn untuk minta maaf secara langsung, gengsinya terlalu tinggi egonya menjulang tinggi sifat kekanak kanakkanya yang menguras enegeri saya, maka melepaskan adalah satu satu cara untuk melihat apa yang dia lakukan setelah semua misteri dan kejadian yang pernah kami alami

Pesanku: Kamu tidak sendiri, rasaku masih sama mari buka lembaran baru inilah kehidupan, bersyujur dengan apa yang masih ada

16 Maret 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun