Investasi, orang-orang mengenal kata ini dengan pengertian yang sederhana. Kegiatan penanaman modal yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan keuntungan. Berbicara soal investasi kerap kaitannya berurusan dengan masalah ekonomi. Saat ini, hampir semua orang yang sadar nilai mata uang tidak stabil melakukan investasi. Mereka bekerja pontang panting, menimbun rupiah untuk berinvestasi dalam berbagai bentuk. Ada yang berinvestasi dalam bentuk emas atau properti, apapun itu yang penting sudah berinvestasi. Terpenting, sudah memiliki aset yang menjamin masa tua.
Kegiatan berinvestasi sepertinya bukan lagi urusan main-main saat ini. Bahkan anak muda yang belum berpenghasilan tetap pun mulai berani berinvestasi dengan berbagai macam pertimbangan. Mulai dari menabung emas sampai main bibit. Lagi-lagi, mereka berbicara meningkatkan dan menjaga aset.
Adakah yang berpikir bahwa kesehatan juga aset penting yang lebih bernilai dari semua investasi yang dilakukan?Â
Sepertinya banyak yang mengabaikan bahwa sehat itu aset. Kebanyakan dari kita terlupakan jika tubuh sehat terjaga, maka investasi pun mudah dilakukan dalam bentuk aset apa saja. Ya, apa saja!
Saat ini kita terlupa jika kesehatan tidak terjaga, maka semuanya akan sia-sia. Bahkan ketika kita juga menyadari menjaga kesehatan itu sama pentingnya dengan berinvestasi, kebingungan juga melanda. Pertanyaan seperti, "Bagaimana mungkin saya bisa memanejemen kesehatan saat ini? sudah terlambat, saya sudah terlalu tua."
Tidak ada kata terlambat untuk mengatakan kesehatan adalah investasi terbesar dalam hidup. Sehat itu aset. Tidak ada kata terlambat untuk memulai menjaga kesehatan. Sampai kapan pun, selama masih bernapas, sehat itu aset adalah kalimat yang paling penting ditanamkan dalam diri. Jika suatu hari terserang sakit, bukan karena kesalahan kita dalam menjaga kesehatan. Sakit adalah resiko yang bisa menimpa siapa saja. sakit juga sebuah pertanda atau alarm alamiah tubuh untuk mengingatkan bahwa kita butuh istirahat.
Inilah yang saya pahami selama ini. Jangan tanya perjuangan saya membuat daftar dan strategi hidup sehat. Sudah tidak terbilang berapa kali gagal. Menanamkan pada diri sendiri kata sehat itu aset sepertinya amsih sangat sulit bagi saya. Sampai satu hari saya menemukan sebuah artikel tentang sunlife di pencarian. Ada sebuah metode perawatan kesehatan berstandar dunia yang bisa saya tiru.
Asyiknya lagi, produk asuransi kesehatan ini merupakan yang pertama di Indonesia yang memperhatikan efek samping kemoterapi dan terapi pendukung lainnya. Namanya Sun Medical Platinum, asuransi kesehatan tambahan terlengkap sampai usia 88 tahun. Setelah membaca beberapa bagian yang tertera di website resminya, saya tertarik dengan manfaat yang ditawarkan oleh Sun Medical Platinum.
Pertama, asuransi ini didukung dengan jaminan pelayanan rumah sakit dengan kamar satu. Jadi, tidak ada istilah keluarga yang menjaga pasien di rumah sakit merasa tidak nyaman atau terkontaminasi dengan penyakit pasien lain. bahkan jika ada relasi atau kerabat yang membesuk ke rumah sakit, perbincangan akan bebas karena terasa seperti berada di rumah. Bukan di rumah sakit. Proses pemulihan di kamar yang tidak berbagi dengan pasien lain pun akan lebih cepat pulih dibandingkan dengan berbagi kamar.
Kedua, adanya penggantian uang yang dikeluarkan pasien. Nah, bagaimana dengan penderita kanker atau sejenisnya yang memakan biaya tidak sedikit? Jangan khawatir, Sun Medical Platinum yang menjagokan sehat itu aset juga sudah mempertimbangkan hal ini. Asuransi akan menggantikan biaya pengobatan sampai Rp 7,5 miliar. Wow, bukan main-main investasi yang ditawarkan oleh Sun Medical Platinum.
Ketiga, Meskipun asuransi sudah membayarkan biaya kesehatan, Sun Medical Platinum masih memberikan manfaat tunai sampai Rp 2,5 juta perhari. Hmm, saya semakin mempertimbangkan Sun Medical Platinum untuk aset kesehatan di tengah kondisi biaya kesehatan yang semakin mahal ini.
Keempat, bisa digunakan untuk operasi rekontruksi. Bukan saja untuk kecelakaan, lho. Untuk kanker juga bisa. Dalam penilaian saya, inilah kelebihan utama Sun Medical Platinum. Asuransi ini sangat peduli pada penyakit nomor satu di dunia dan terkenal dengan biaya perawatan yang tidak sedikit.
Kelima, jika pada umumnya pasien suka meneluh dengan pelayanan asuransi, saya yakin tidak dengan para pengguna asuransi ini. Sun medical Platinum mengutamakan pelayanan yang dilakukan oleh ahli medis. Pakarnya pula.
Keenam, kebanyakan asuransi kesehatan tidak menanggung perawatan gigi, tapi Sun Medical Platinum memberi pilihan manfaat ini. Selain perawatan gigi, Sun Medical Platinum juga memberikan manfaat melahirkan dan rawat jalan.
Ketujuh, terpenting sesuai dengan tujuannya, asuransi ini memang go internastional banget. Pelayanan domestic dan internasional 24 jam.
Sehat itu aset, kurang apa lagi yang ditawarkan oleh Sun Medical Platinum? Untuk menjaga investasi kehidupan sampai tua, saya pikir Sun Medical Platinum memang harus masuk dalam daftar wajib. Nah, hanya harapan atau memang sudah realita jika sehat itu aset? Think again.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H