Mohon tunggu...
Ulfa Khairina
Ulfa Khairina Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Somewhere to learn something. Explore the world by writing. Visit my homepage www.oliverial.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Alasan Lain Take Home UAS

12 Januari 2017   08:49 Diperbarui: 12 Januari 2017   08:59 8183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ujian Akhir Semester (UAS) atau lebih akrab disebut final merupakan ujian paling menggetarkan bagi setiap siswa, khususnya mahasiswa. Apalagi jika beberapa perguruan tinggi menerapkan sistem persentase untuk setiap nilai nilai. UAS memiliki bobot tertinggi, yaitu 40% dari nilai ujian. Angka yang tidak sedikit. Apalagi bila dibandingkan dengan midtermatau Ujian Tengah Semester (UTS) dan tugas, masing-masing memiliki bobot 25% dari nilai. Sebagai pelengkap, tapi bernilai cukup besar adalah nilai quiz yang memiliki bobot 10%.

Jika anda seorang dosen, tentu saja pernah mengalami saat-saat ketika mahasiswa meminta ujian take homealias ujian dikerjakan di rumah. Khususnya jika anda dosen muda yang memiliki banyak penggemar di kalangan mahasiswa. Mahasiswa pun berdatangan seperti para penggemar meminta tanda tangan. Tidak jarang, seisi kelas mengutus komting atau ketua kelas untuk merayu sang dosen agar keinginan mereka dipenuhi.

Pada dasarnya, mahasiswa meminta ujian di rumah dengan alasan yang cukup simpel. Mereka ingin beban ujian akhir di kelas berkurang sedikit karena deretan mata kuliah lainnya juga berkurang. Namun, mereka kurang memahami bahwa sebenarnya mereka menambah beban untuk diri mereka sendiri.

Ada beberapa jenis ujian take home yang seharusnya diberikan oleh dosen untuk mahasiswa. Ujian ini diberikan untuk dikerjakan di rumah dan pemberitahuan jauh-jauh hari karena memakan waktu, pikiran dan tidak bisa dikerjakan dalam waktu memindahkan isi hapalan ke dalam kertas. Umumnya ujian berlangsung selama dua jam pelajaran, tapi tugas yang dilakukan di luar kelas tidak akan selesai dilakukan dalam dua jam. Bisa jadi memakan waktu dua bulan bahkan dua semester.

Project Assignment

Seperti namanya yang keren, proyek dari satu mata kuliah memang memakan waktu yang lama. Mata kuliah Perfileman tidak mungkin dikerjakan dalam waktu seminggu. Sebuah film pendek berdurasi 10 menit pun akan memakan waktu sesingkatnya dua minggu untuk menyelesaikannya. proses persiapan, pengambilan gambar, editingsampai finishing. Tidak mungkin dikejar hanya dalam waktu dua jam.

Beberapa tugas untuk mata kuliah jurnalistik yang membutuhkan pikiran dan waktu untuk menghasilkan karya jurnalistik pun tidak akan selesai dikerjakan hanya dua jam. Sebut saja tugas menulis feature.Meskipun data tulisan sudah ada, proses penulisannya bisa mencapai penulisan dua sampai satu minggu.

Content and Video Analysis

Kedengarannya memang mudah. Untuk melakukan analisis isi dan video, jika mengikuti cara yang benar juga tidak akan selesai dalam satu jam. Walaupun dilakukan dengan asal-asalan, untuk menganalisis sebuah konten atau video butuh waktu untuk membaca dan menonton sebelum membuat analisisnya.

Sebuah konten harus dibaca seksama, terkadang berulang kali untuk memahami makna yang akan ditulis dandikaji lebih dalam. begitu pun video, tidak cukup hanya sekali tonton. Tiap detik video yang harus diresapi maknanya dan dipahami pesannya.

Paper

Inilah tugas yang umumnya dosen berikan pada mahasiswa. Namun apa yang diselesaikan oleh mahasiswa selalu jauh dari kata benar. Seringkali mahasiswa menyelesaikannya asal-asalan. Padahal sebuah paper yang baik membutuhkan waktu untuk menyelesaikan. Tentu saja ada uraian tersendiri untuk penulisannya.

Selain tiga jenis ujian ang dilakukan take home,masih ada sederetan lain jenis tuga yang memang tidak bisa dilakukan tanpa menggunakan cara ini. Selama ini, ketika mahasiswa memberikan nilai ujian take homedi bawah 80, dosen dianggap tidak membaca. Tidak semua dosen mengabaikan tugas mahasiswa, banyak juga dosen yang jeli dan membaca tiap tugas yang masuk dengan serius.

Kendala yang muncul ketika mahasiswa diberi tugas akhir dengan metode take home berupa paper setidaknya ada tiga hal. Pertama, tugas take home dianggap enteng. Banyak mahasiswa yang tidak mempedulikan lagi keakuratan jawaban, kaidah penulisan dan tujuannya menulis paper tersebut. Mereka hanya ingin mengerjakan semudah mungkin dan yakin nilai A atau B sudah di tangan.

Kedua, copy paste dari internet. Inilah yang paling sering terjadi. Hampir 90% mahasiswa di Indonesia menggemari teknik ini. mereka bersyukur munculnya internet yang memudahkan tugas mereka dalam menyelesaikan kuliah. Saking bahagianya, terkadang mereka lupa mengecek lagi asal mulai tulisan ini hadir da nasal temple di lembar kerja. Tidak jarang hasil copy paste masih menyisakan jejak halaman belakang blog berwarna warni, jenis tulisan yang bervariasi dan pemilihan kalimat yang ‘nggak banget’.  Sebuah tulisan akademik tidak mengandung kata ‘hehehehe’ di dalam memberikan contoh. Tapi tidak jarang ‘heheheh’ ikut tertempel di dalam paper disertai dengan emoticon senyum tampak gigi.

ketiga, the last minute deadline. Jika ujian take home hanya untuk menangguhkan ujian. Inilah para pelakunya. Para mahasiswa umumnya memulai membuat tugas tiga jam sebelum deadline yang ditentukan dengan alasan mati lampu. Selama tiga jam menjelang deadline,mereka bekerja di bawah tekanan dengan bantuan google untuk menemukan artikel yang menarik dan copy paste.

Tidak semua mahasiswa seperti itu. Banyak di antara mahasiswa Indonesia yang bersungguh-sungguh mengerjakan tugas, meskipun hanya sebuah esai dengan panjang 600 kata. Mereka yang bersungguh-sungguhlah yang berhak dengan nilai A atau B bertengger di KHS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun