Mohon tunggu...
Ulfa Khairina
Ulfa Khairina Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Somewhere to learn something. Explore the world by writing. Visit my homepage www.oliverial.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Alasan Lain Take Home UAS

12 Januari 2017   08:49 Diperbarui: 12 Januari 2017   08:59 8183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inilah tugas yang umumnya dosen berikan pada mahasiswa. Namun apa yang diselesaikan oleh mahasiswa selalu jauh dari kata benar. Seringkali mahasiswa menyelesaikannya asal-asalan. Padahal sebuah paper yang baik membutuhkan waktu untuk menyelesaikan. Tentu saja ada uraian tersendiri untuk penulisannya.

Selain tiga jenis ujian ang dilakukan take home,masih ada sederetan lain jenis tuga yang memang tidak bisa dilakukan tanpa menggunakan cara ini. Selama ini, ketika mahasiswa memberikan nilai ujian take homedi bawah 80, dosen dianggap tidak membaca. Tidak semua dosen mengabaikan tugas mahasiswa, banyak juga dosen yang jeli dan membaca tiap tugas yang masuk dengan serius.

Kendala yang muncul ketika mahasiswa diberi tugas akhir dengan metode take home berupa paper setidaknya ada tiga hal. Pertama, tugas take home dianggap enteng. Banyak mahasiswa yang tidak mempedulikan lagi keakuratan jawaban, kaidah penulisan dan tujuannya menulis paper tersebut. Mereka hanya ingin mengerjakan semudah mungkin dan yakin nilai A atau B sudah di tangan.

Kedua, copy paste dari internet. Inilah yang paling sering terjadi. Hampir 90% mahasiswa di Indonesia menggemari teknik ini. mereka bersyukur munculnya internet yang memudahkan tugas mereka dalam menyelesaikan kuliah. Saking bahagianya, terkadang mereka lupa mengecek lagi asal mulai tulisan ini hadir da nasal temple di lembar kerja. Tidak jarang hasil copy paste masih menyisakan jejak halaman belakang blog berwarna warni, jenis tulisan yang bervariasi dan pemilihan kalimat yang ‘nggak banget’.  Sebuah tulisan akademik tidak mengandung kata ‘hehehehe’ di dalam memberikan contoh. Tapi tidak jarang ‘heheheh’ ikut tertempel di dalam paper disertai dengan emoticon senyum tampak gigi.

ketiga, the last minute deadline. Jika ujian take home hanya untuk menangguhkan ujian. Inilah para pelakunya. Para mahasiswa umumnya memulai membuat tugas tiga jam sebelum deadline yang ditentukan dengan alasan mati lampu. Selama tiga jam menjelang deadline,mereka bekerja di bawah tekanan dengan bantuan google untuk menemukan artikel yang menarik dan copy paste.

Tidak semua mahasiswa seperti itu. Banyak di antara mahasiswa Indonesia yang bersungguh-sungguh mengerjakan tugas, meskipun hanya sebuah esai dengan panjang 600 kata. Mereka yang bersungguh-sungguhlah yang berhak dengan nilai A atau B bertengger di KHS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun