Mohon tunggu...
Ulfa tussolikhah
Ulfa tussolikhah Mohon Tunggu... Mahasiswa - ulfaa

nikmati prosesnya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Jenis Kondisi Siswa Berkebutuhan Khusus

7 Juli 2021   09:17 Diperbarui: 7 Juli 2021   09:21 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dibuat oleh : Ulfa tussolikhah

Jenis Kondisi Siswa Berkebutuhan Khusus

Anak yang memilki kebutuhan khusus akan mengalami gangguan pada perkembangannya baik terhadap perkembangan fisik, mental, intelegensi, dan juga emosinya sehingga anak berkebutuhan khusus tersebut membutuhkan bantuan khusus untuk memenuhi kebutuhan mereka untuk melakukan aktivitasnya dalam kehidupan sehari-sehari. 

Heward dan Orlansky, mengungkapkan bahwa seorang anak yang memiliki berkebutuhan khusus dalam proses pertumbuhan atau perkembangannya akan mengalami kelainan dan juga penyimpangan baik fisik, mental, intelegensi, sosial dan juga emosional sehingga mereka memerlukan pendidkan khusus. Menurut Depdiknas  anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah seorang anak yang secara signifikan mengalami kelainan atau penyimpangan (fisik, mental,intelektual, sosial, emosional) dalam perkembangannya jika dibandingkan dengan anak-anak yang lain yang seusia dengan mereka, sehingga mereka memerlukan pelayanan pendidikan khusus. Berikut adalah jenis kondisi siswa berkebutuhan khusus :

  • Autis

Autism spectrum disorder atau sering disebut dengan ASD merupakan sebuah gangguan yang terjadi pada proses perkembangan seorang anak. Menurut Endang (2009) menyatakan bahwa seorang anak yang menderita autis merupakan anak berkebutuhan khusus yang mengalami gangguan pada usia dibawah  3 tahun dalam hal perkembangannya  sehingga menyebabkan gangguan pada perkembangan sosial, emosi dan juga komunikasi sehingga menyebabkan anak tersebut tidak peduli terhadap lingkungan disekitarnya  dan sibuk atau senang dengan lingkungannya sendiri. Anak dengan berkebutuhan khusus autis ini biasanya disebabkan oleh gangguan genetik, gangguan neurobiologis, keracunan logam berat dan juga terinfeksi virus.

Anak yang memiliki gangguan autis memiliki perbedaan karakter dengan anak yang normal pada umunya. Yaitu misanya cara mereka untuk melakukan interaksi sosial, berkomunikasi, menghadapi masalah, dan juga cara mereka bermain pun berbeda dengan mereka yang normal seusianya. 

Gangguan autis ini yang terjadi pada perkembangan anak dalam melakukan interaksi biasanya berdasarkan pada kemampuan imajinasi mereka yang berbeda dengan anak-anak normal lain seusianya yang membuat anak-anak yang meiliki gangguan autis merasa tidak nyaman dan akan lebih senang dengan dunia mereka sendiri. Dan biasanya anak yang memiliki gangguan autis lebih memilih untuk menjauh dari tempat lain karena mereka meliki ketidakmampuan melakukan interaksi kontak mata dengan anak-anak yang lainnya dan juga bahkan tidak suka jika mereka didekati oleh orang lain.

Anak yang memiliki gangguan perkembangan autis dibagi menjadi beberapa kategori diantaranya yaitu : 1) Chilbood autism, biasanya ini terjadi pada anak usia sebelum 3 tahun dan tejadi pada gangguan perkembangannya sehingga si anak mengalami komunikasi yang tidak normal dan juga memiliki hambatan untuk berinteraksi sosial dan lebih senang dengan dunianya sendiri. 

2) PDD-NOS  pervasive deelopment disorder not otherwise specified), pada hal ini anak memiliki gangguan perkembangam yang ringan dari sebelumnya yaitu si anak masih bisa diajak untuk berkomunikasi namun tidak terlalu intens. 

3) rett syndrome, gangguan ini biasanya terjadi pada anak perempuan pada usia sekitar 6 bulan, biasanya pada gangguan ini terjadi kemunduran pada perkembangannya termasuk kemunduran psikomotor hingga gangguan komunikasi yang menyebabkan anak yang megalami gangguan ini lebih memilih untuk menutup dirinya dari lingkungan sekitar 

4) Childhood disintegrative disorder,yaitu gangguan yang terjadi pada anak usia diatas 3 tahun dan mengalami kemunduran perkembangan yang sangat jelas. 

5) Asperger syndrome, gangguan ini leterjadi karena kemampuan berbicaranya yang terganggu dan biasanya lebih menggunakan bahasa tubuhnya untuk melakukan komunikasi dengan yang lain.

Sindrom down merupakan kelainan genetik yang paling sering terjadi dan paling mudah diidentifikasi. Pertumbuhan terhambat dari tubuh karena Kromosom ekstra yang menyebabkan jumlah protein tertentu yang juga berkebihan hal itu juga menyebabkan perubahan perkembangan otak yang sudah tertata sebelumnya. Kelainan ini sama sekali tidak berhubungan dengan ras, Negara, agama, maupun status ekonomi sosial.

Klasifikasi sindrom down yaitu diantaranya : pertama, trisomy 21 klasik yaitu kelainan yang terjadi dimana terdapat tambahan kromosom pada kromosom 21. 94% adalah angka kejadian dari klasifikasi penderita sindrom down pada trisomy 21 klasik. Kedua, transkolasi sindrom down ini menurun dari orangtuanya. Ketiga, mosaic yaitu bterdapat beberapa sel yang memiliki kelebihan kromosom 21 dimana klasifikasi ini jarang terjadi.

Selain yang dijelaskan diatas tentang jenis kondisi siswa berkebutuhan khusus, berikut adalah jenis kebutuhan spesifik pada anak berkebutuhan khusus:

  • Disleksia

Disleksia berasal dari bahasa Yunani, yaitu "dys" yang berarti sulit dalam, dan "lex" yang artinya berbicara. Anak yang memiliki gangguan disleksia ini biasanya akan mengalami kesulitan dalam membaca yaitu kesulitan dalam hal yang berhubungan dengan kata ataupun simbol-simbol pada sebuah tulisan. Menurut Bryan dan Bryan seperti yang dikutip oleh Marcer mendefinisikan bahwa jenis kebutuhan khusus disleksia adalah kesulitan dalam mempelajari sebuah kata dalam kalimat sehingga mengalami kesulitan dalam belajar.Jenis kebutuhan khusus ini, yaitu disleksia sering digunakan dalam istilah kedokteran dan sering diikatkan dengan adanya fungsi neurofisiologis. Gangguan disleksia baisanya ditandai dengan adanya kesulitan dalam memahami berbagai macam bahasa yang berbeda salah satunya yaitu dalam maasalah membaca, menulis, dan juga kecakapan dalam mengeja kata.

  • Diskalkulia

Diagnostic dan stastitical manual of mental disorders menyatakan bahwa disleksia adalah gangguan matematika yaitu salah satu gangguan dalam belajar. Gangguan tersebut dikelompokkan menjadi empat ketrampilan yaitu diantaranya : 1) Linguistic, ketrampilan ini biasanya berhubungan dengan pemahaman istilah matematika dan juga mengubah masalah yang tertulis untuk dijadikan symbol matematika. 2) Perseptual, yaitu ketrampilan untuk mengenali dan juga mengerti simbol matematika serta mengurutkan kelompok angka. 3) ketrampilan matematika, yaitu ketrampilan dalam perkualian, pengurangan, penjumlahan dan juga pembagian dasar serta mengurutkan operasi dasar. 4) ketrampilan atemsional, yaitu ketrampilan menyalin angka dengan benar dan simbol operasi.

Sumber :

Rahma Kartika Cahyaningrum, 2012. Tinjauan Psikologis Kesiapan Guru dalam Menangani Peserta Didik Berkebutuhan Khusus pada Program Inklusi ( Studi Deskriptif di SD dan SMP sekolah Alam Ar-Ridho). Educational Psychology Journal, Vol.1 N0.1.

Agung Riadian, dkk, 2017. Karakteristik Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Dasar Negeri (Inklusi) di Kota Palangkaraya. Anterior Jurnal, Vol.17 No.1.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun