Mohon tunggu...
Dwi Nazila Ulfa
Dwi Nazila Ulfa Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Universitas Islam Negeri KH.Achamad Siddiq Jember

Strata S1 Pendidikan Guru madrasah Ibtidaiyah

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Aliran Esensialisme dan Pemikiran Tokohnya

17 Mei 2020   14:35 Diperbarui: 17 Mei 2020   14:33 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Assalamu'alaikum wr.wb . . .
Saya Dwi Nazila Ulfa, kembali lagi para sobat yang senang mengkaji Filsafat. Nah di sini saya  Ingin mengulas kembali pemaparan yang telah di diskusikan sebelumnya. tentang Filsafat Pendidikan Aliran Esensialisme, beserta pemikiran para tokonya.
Aliran Esensisalisme yang berarti suatu hakikat yang mana menjadi esensi dalam dunia pendidikan. Kata Esensialisme terdiri dari dua kata yaitu, "Esensi" dan "Esensial". Ditinjau dari keduanya memliki pengertian mengulang kembali atau kembali keasalnya dalam kebudayaan-kebudayaan yang lama. Aliran ini berpandangan bahwa pendidikan diharuskan berpijak pada nilai-nilai yang jelas sehingga terdapat tahan lama. Esensialisme juga mempercayai pendidikan yang didasarkan dengan nilai kebudayaan terdahulu sampai adanya peradaban umat manusia.


*Pemikiran Tokoh Aliran Esensialisme


1). John Locke
John Locke dalam situasi pemikirannya pendidikan berada dalam kehendak yang sangat dekat dengan situasi dan kondisi tertentu dalam dunia pendidikan.


2). Johan Freidrich Frobel
Pemikiran filsuf ini mengenai dunia pendidikan yang mempunyai hakikat bahwa pendidikan mempunyai peranan yang berasal dari Tuhan.

3). G.W. Leibniz
G.W. Leibniz mengemukakakan kebenaran yang sebenar-benarnya adalah kebenaran yang bersumber dari alam sendiri dengan adanya campur tangan manusia.

4). Immanuel kant
Immanuel kant berpendapat bahwa mencapai suatu kebenaran pendidikan yang di dapat kan pada budi pekerti manusia dan kebenaran serta pengetahuan yang bersumber dari ilmu dan pengalaman.

5). O.W.F. Hegel
Berfikir dengan rasional yang tinggi O.W.G. Hegel berpendapat pengetahuan dari sebuah pengalaman yang mutlak atau mencari tahu yang ada pada alam. Roh mempunyai Ide/rasional untuk mengutarakan suatu pemikira yang mutlak.

6). Johan Amos Comenius
Dunia yang sudah memiliki tujuan dengan jelas dalam dunia pendidikan yang melipui kehendak tuhan pada hakikat tertentu.

7). Georg Wilhelm Friedrich Hegel
Georg Wilhelm Friedrich Hegel Dalam pemikirannya memaparkan ilmu agama dan ilmu pengetahuan yang dijadikan dalam kebudayaan spiritual. Dan penerapan sintesa kebudayaan yang lampau hingga saat ini.

8).David Hume
Dalam pemikirannya David hume berpendapat pengetahuan yang di dapat dari sebuah pengalaman yang terus berganti-ganti dengan menemukan suatu yang baru.

9). Francis Bacon
Dalam mencari pengetahuan yang mana di sebutnya sedikit peminat dengan diadakannya realita dunia luar dalam hubungannya tersendiri.

10). Thomas Hobbes
Thomas Hobbes mengatakan indara sangat penting dalam dunia pendidikan karena pengetahuan dapat didasarkan pengindraan manusia sehingga pengetahuan sangat dekat pengertiannya dengan indra.

*Kelebihan dan Kekurangan Aliran Esensialisme


1).Kekurangan Filsafat pendidikan aliran esensialisme
Esensialis yang menyangkut dengan perubahan kebudayaan dan memandang ilmu sastra seni merupakan hal-hal yang terdapat dalam masyarakat dan suatu kebudayaan yang diterapkan secara lansung dalam dunia pendidikan sehinga guru menjadi peran penting.

2). Kelebihan Filsfat pendidikan aliran esensialisme
Berhubungan dengan intelektual manusia yang mampu mengenal tuhan dengan mempunyai pemikiran yang rasional dan radikal menciptakan kenyataan kemampuaan yang dimiliki oleh pendidikan.

SEMOGA BERMANFAAT ( Wassalamu'alaikum wr.wb @ulfanazila_01

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun