Mohon tunggu...
Ulinnuha Syahputra
Ulinnuha Syahputra Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Suka jurnalistik dan ber explorasi di dunia nyata dan maya. cari yang positif obati yang negatif....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kuliyah Bukan Untuk Menjual Ijazah

29 Mei 2012   17:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:37 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita dari kecil sudah disekolahkan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang cukup dan mumpuni, mungkin semua orang tua mengharapkan anaknya seperti itu, dari SD sudah di ajarkan tentang bagaimana bermain dengan anak seumurannya, tentang akhlaq dan masih banyak yang lainya, setelah lulus SD melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu SMP/MTs mulai kelas VII di ajari pula tentang bagaimana mengenal teman satu dengan yang lainya yang biasa di sebut denga orientasi peserta didik baru. Naik ke kelas VIII di sini rata kita dan teman-teman kita sudah banyak yang mengalami pubertas, berbagai ilmu juga sudah di ajarkan dari yang dulunya hanya dipelajari secara global, sekarang sudah masuk ke dalam pemahaman yang lebih dalam dan lebih spesifik, dan menuntut pamahan yang extra bukan sekedarnya saja. Tahun selanjutnya naik tingkat lagi ke tingkat yang lebih tinggi yaitu kelas IX disinilah dimana tahun yang paling cepat selama tiga tahun kita sekolah, tahun yang sangat memnetukan sukses tidaknya belajar kita selama 3 tahun yang, yaitu menghadapi Ujian Nasional, dimana banyak orang yang merasa belum siap ketakutan dan bahkan sampai bisa jatuh sakit, namun ada juga yang cuek dan acuh tak acuh dengan Ujian Nasional dan ada juga yang merasa tegar dan siap menghadapi Ujian Nasional dengan santai, karena memang materi yang akan di ujikan sudah merasa di siapkan dengan matang, namun setiap orang itu berbeda, nggak bisa di pukul rata, apakah ini yg baik, ataukah itu yg buruk…? Karena semua dengan kapabilitas dan skilnya masing-masing.

Kemudian adalah SMA Sekolah Menengah Atas, disinilah masa dimana sudah saling bisa menentukan bagaimana tujuannya kedepan, karena disini sudah ada penjurusan dari program Ipa, Ips dan Bahasa, kalau mau jadi dokter ya bisa masuk Ipa, Kalau mau jadi akuntan ya bisa masuk Ips, kalau mau Ahli dalam bidang linguistik bisa masuk ke Program bahasa, dengan melihat potensi yang ada didirinya masing-masing semoga bisa menetukan ke mana kita akan mengambil jurusan. Kuliyah, ya, kuliyah diaman kita seharusnya sudah bisa menentukan fakultas dan jurusan apa yang ingin kita ambil. Semester berganti semesterakan kita hadapi disini, dari semester 1 sampai semester 8 dengan berbagai tugas dan cobaan sebagai pelajar dan mahasiswa, kiranya kalau lancar, cukup dengan 4 tahun kita sudah bisa mendapatkan Ijazah dan pastinya sudah sarjana, itu kalau lancar, tapi kalau belum bisa lancar berarti lebih dari 4 tahun jadi mahasiswa. Namun di balik jerih payah dan semangat juang kita yang tiada henti dengan berbagai cobaan dan rintangan yang telah di hadapi belasan tahun, di ujungnya ada pernyataan dari seseorang yang lumayan nyentil hati, yaitu “anda kuliyah ujung-ujungnya juga buat cari kerja, mending langsung kerja ”statemen seperti itu yang terkadang menciutkan dan menurunkan tekad kita untuk masuk ke perguruan tinggi, katanya dari pada harus nunggu ijazah buat cari kerja mending langsung kerja saja, kalau seperti itu kan kongkrit. namun menurut saya pribadi meskipun kelak kita kerja, tapi minimal itu mulya pekerjaannya, dan lebih ringan bebannya, bahkan dengan segudang ilmu dan pengalaman yang kita dapatkan di bangku perkuliyahan, kita bisa membantu masyrakat dengan berkhidmah di bidang ke ilmuan. Dan bisa membantu saudara-saudara kita yang mampu maupun belum mampu kuliyah dengan cara memberikan penjeasan berdasarkan pengalaman yang sudah kita dapatkan saat kuliyah, karena di kuliyah itu juga banyak beasiswa, tergantung aktif dan kreatifnya kita masing-masing. Bagiku jodoh, rizqi dan tahta semua itu sudah urusan Tuhan, bagaimana tentang masa depan semuanya masih rahasia dan hanya Tuhan yang tahu, kita sebagai manusia hanya bisa berusaha dan berdoa, semua orang menginginkan kehidupan yang enak dan mulia, semua orang juga ingin kaya dan serba kecukupan, tapi semua itu kuasa tuhan. Walau bagaimanapun Tuhan selalu memberikan yang terbaik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun