Selamatkan Fasilitas Olahraga GBK Senayan Jakarta #SaveGBK

Bukankah ada banyak tempat di Jakarta yang menyediakan ruang publik untuk event, atau konser musik yang tidak akan mengganggu dan bahkan membuat rusak fasilitas olahraga? Mengapa pihak GBK mengijinkan event ini diselenggarakan di tengah lapangan ini tanpa melihat dampak negatif terhadap lapangan?

Screenshot dari Instagram, salah satu ekspresi kekecewaan oleh penggiat olahraga sofbol.

Sebagai atlit sofbol, dan sering bermain di lapangan sofbol GBK, saya merasakan sendiri bagaimana rumput dan gravel lapangan itu yang terbaik di Indonesia. Kualitasnya jauh lebih baik daripada lapangan lain di Indonesia. Dan memang benar, lapangan itu menjadi kebanggaan setiap insan komunitas olahraga sofbol baik di DKI maupun di luar DKI. 

Semua akan setuju bahwa lapangan sofbol GBK sangat aman, baik dari lapangan rumputnya dan gravel. Hampir 85% lapangan sofbol di Indonesia masih jauh dari standar internasional. Dan lapangan sofbol dan baseball GBK adalah yang terbaik.

Dengan diijinkannya event musik besar ini, artinya akan mendatangkan banyak massa atau penonton yang secara bersama-sama akan menginjakkan kaki di rumput dan gravel yang telah bertaraf internasional. Bagi pengunjung mungkin tidak akan punya rasa memiliki lapangan ini karena bukan pengguna dan atlit yang berkecimpung di olahraga ini, bagi mereka ini adalah gravel dan rumput biasa.

Tapi, bagi kami sungguh berarti. Bahkan, setelah dilihat dengan jeli, beberapa pagar pembatas pengaman diganti dan dibongkar sedemikian rupa, demi konser ini. Panggung besar dibangun ditengah gravel yang kami gunakan untuk permainan sofbol. Pancang dan tiang besar, pemasangan rigging, sudah jelas merusak kualitas gravel.

Acara event ini memang belum berlangsung, dan rencana akan diselenggarakan pada tanggal 4 sampai 6 November (dua hari lagi). Namun sebagai pecinta olahraga ini, kami dapat membayangkan bagaimana lapangan untuk berlatih dan turnamen, akan digunakan dan diinjak-injak oleh ribuan orang secara bersama-sama. 

Pagar pembatas dan lain-lain diubah fungsinya. Padahal pembangunan stadion dan lapangan telah menelan anggaran lebih dari 300 miliar. Lantas, siapakah yang akan bertanggungjawab apabila terjadi kerusakan?

Poin lain yang perlu diperhatikan adalah apabila event ini sukses dan terealisasi dengan baik, maka akan menjadi efek domino. Akan menjadi kebiasaan penyelenggara-penyelenggara even mengajukan kegiatan non olahraga dan komersil di lapangan ini. Dan akan menjadi kebiasaan pula pemegang kebijakan GBK membiarkan even di sarana olahraga publik. 

Andai event ini merupakan rangkaian dari sebuah event olahraga, itu akan jauh lebih baik. Namun, nyatanya tidak sama sekali.

Tangkapan layar pribadi