Mohon tunggu...
Humaniora

Analisis Kedai Kopi Jelang Pilkada Siantar : Hulman Dope On Katua

12 November 2016   02:44 Diperbarui: 21 Desember 2016   18:58 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Fakta-fakta objektif terkini yang saya lihat, memang pasangan Hulman Sitorus-Hefriansyah memiliki potensi besar untuk memenangi pertarungan Pilkada Pematangsiantar. Faktor utama bahwa pengaruh dan bekas kerjaan Hulman selama menjadi walikota 2010-215 masih sangat besar. Banyak pendapat mengatakan, bahwa sebagian besar pejabat dan ASN di kota ini masih menginginkan Hulman untuk memimpin, khusunya guru-guru . “ Kalau kami guru-guru akan  tetap memilih Hulman. Dia yang jelas, sertifikasi lancar, tak ada potongan. Enaklah Pak Hulman itu. Tidak otoriter. Calon yang lain kami gak tau “, ujar DU Rhynney Purba SPd, seorang guru di salah satu SMP Negeri Pematangsiantar. Selama ini, kata para ASN, bahwa mereka tenang bekerja, tidak dicecoki dengan mutasi dan lain-lain, serta urusan kepegawaian lancar.

Faktor lain, bahwa selama Hulman “pengangguran” lebih setahun belakangan, juga terus “bergirilia”merebut hati pemilih. Itu dimungkinkan karena dia memang tinggal din kota ini, sementara calon lain harus bolakbalik masuk-keluar kota Siantar selama lebih setahun ini. Faktor yang juga keberuntungan Hulman adalah terpilihnya DR JR Saragih SH ( bupati Simalungun) sebagai Ketua Partai Demokrat Sumatera Utara beberapa minggu yang lewat. Konsekwensinya, JR Saragih juga seperti “allout” untuk mengantar Hulman Sitorus – yang kini masih sebagai Ketua Partai Demokrat Pematangsiantar--ke kursi Siantar 1.

Fator lainnnya, walau tidak ada prestasi yang menonjol hanya linier, bahwa selama menjadi Walikota Pematangsiantar 2010-2015, Hulman “tergolong bersih”, sepertinya tidak ada muncul ke permukaan ataupun pers.Bahkan di tahun 2014, laporan keuangan Pemko Pematangsiantar untuk  pertama kalinya meraih penililain  dari BPK “ WTP ( wajar tanpa pengcualian) “

 Faktor lainnya, harus diakui bahwa Hulman Sitorus sudah berpengalaman bagaimana strategi memenangi Pilkada. Pertarungan Pilkada tahun 2010 Hulman berjaya mengguli jauh 9 pasangan calon. Pasangan Hulman Sitorus atau populer dengan sebutan “ HOKI “ tahun 2010 berhasil memperoleh lebih 32 suara.Untuk pilkada kali ini hanya 3 pasang calon yang menjadi pesaingnya. Mungkin akan labih mudah bagi Hulman untuk bermain cantik manisnya.  Di sisi lain memang ada isu negatif yang masih dihembuskan lawan-lawan politiknya menjelang Pilkada 16 Nopember 2016. Di antaranya disebut-sebut kembali soal VOUCHER pada Pilkada tahun 2010. Tapi kayaknya isu itu sudah dilupkan banyak orang. 

Mungkin banyak fakta-fakta objektif yang memberi peluang bagi Hulman Sitorus untuk berkuasa lagi di kota berpenduduk hampir 300 ribu orang ini. Yang pasti juga bahwa Hulman Sitorus  kayaknya didukung orang-orang yang benar-benar punya basis massa. Sedangkan calon yang lain, sepertinya masih “mengekspor” orang-orang dari luar kota ini. 

TRS, misalnya didukung dan menghadirkan Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradin beserta sejumlah politisi baik dari propinsi maupun dari Jakarta seperti Elman Saragih, Martin Hutabarat dan lain-lain. Lain pula Wesly Silalahi, justru menghadirkan, Walikota Surabaya Tri Rismaharini dan sejumlah tokoh politik tingkat propinsi dan nasional seperti Junimart Girsang dan lain-lain. Saya pun gak tau , apakah kehadiran Risma cukup signifikan untuk menambang dukungan suara kepada pasangan Westo. Sementara  Sujito, tidak menghadirkan siapa-siapa.

Itulah gambaran sepintas peta pertarungan Walikota Siantar yang unik ini. Sepertinya ada “perang bintang “, yaitu 1. TRS-Tengku Erry, 2. Hulman-JR, 3. Wesly-Risma dan Sujito- Gak tau siapa....

Cerita pilkada, tentu tidak terlepas dari faktor x dan juga primordial. Selain adanya janji-janji juga sudah jamak akan terjadi “money politik”,atau paling tidak “cost politik” untuk memobilisai pemilih ke TPS. Siapa paslon yang dominonan memobilasi pemilih ke TPS akan tampil jadi pemenang. Boleh jadi juga nanti, tingkat partisipasi pemilih rendah karenan kurang mobilisasi, tidak ada “ongkos” ke TPS maka pemilih tidak hadir.Di sisi lain, Siapa pemenang Pilkada Siantar kali ini, maka pemilih beragama Islam akan sangat menentukan.

Sedangkan suara teman-teman beragama Kristen dan yang lainnya kayaknya akan menyebar di empat pasangan calon.. Kebetulan di antara empat calon walikota, tidak ada yang beragama Islam, sebaliknya semua calon wakil walikota adalah beragama Islam. Oleh karena itu boleh jadi figur calon wakil walikota yang paling “dekat” dengan umat muslim akan memenangi pertarungan ini.

Seorang teman berpendapat, bahwa di antara calon wakil walikota, maka kayaknya Herfriansyah lebih intens berkomunikasi dengan tokoh-tokoh muslim. “ Ormas Islam mempunyai hubungan yang baik dengan Hefriansyah “ ujar Muhammad Choir Nasution, seorang pemerhati Pilkada Siantar.

Cereta-cerita di atas, menunjukkan indikasi siapa yang bakal menjadi pemenang pertarungan Pilkada Siantar. Iseng-iseng juga saya buat survey di kalangan mahasiswa beberapa hari yang lewat, hasilnya, Hulman Sitorus masih lebih populer. Tapi entahlah, mungkin calon lain juga punya strataegi dan kiat-kiat tersendiri untuk meraih kemenangan.Selamat berdemokrasi, selamat bertarung........

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun