Mohon tunggu...
Ukonpurkonudin S. Hum
Ukonpurkonudin S. Hum Mohon Tunggu... buruh -

Arti Sebuah Nama..... Ketika cahaya hati bertambah bersinar. Cahaya kepalapun menjadi padam. Ketika cahaya hati menjadi sempurna. Cahaya kepala akan kembali berkilau. Hati ialah cerminan jiwa. Sedangkan jiwa adalah ruh. Ruh merupakan sesuatu yang ghaib. Dialah yang maha ghaib. Akal ialah sesuatu yang berharga. Yang dimiliki setiap insan manusia. Yang membedakan antara hak dan batil. Itulah Al-Furqan sebagian dari namanya. Furqon adalah namaku. Quran adalah jalan hidupku Muhamad adah nabi dan imamku Ka’bah adalah kiblat agamaku Allah adalah tuhanku Islam adalah agamaku Aku berserah diri Islam menjadi agama

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Rivalitas Pilpres vs Rivalitas Muhammadiyah dgn NU

13 April 2019   20:06 Diperbarui: 14 April 2019   05:47 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pilpres sekarang adalah pertarungan dan pertaruhan umat muslim di Indonesia. Tiap kubu saling klaim di dukung ulama atau ijtima ulama. Knpa harus ulama, kiyai, ustadz?

Jawabannya sederhana mayoritas bangsa ini muslim sdngkn ulama,kyai atau ustadz adalah simbol dr kekuatan umat dan bangsa ini. Jd dukungan ulama sangat penting. Ulama sdh jelas mempunyai basis consituen yang pasti. Maka simbol ulamalah yang digunakan.

Terlepas dr Jakarta efeck pemilu sekarang rawan akan gesekan diantara sesama muslim terutama di akar rumput sesama ormas islam terutama dua ormas besar Muhammadyah dan NU. Secara patronase politik Sudah jelas NU merapat 01 wong jelas kyai kharismatik cucu syekh imam Nawawi sebagai cawapres nya  sedangn Muhammadyah merapat ke 02 wong jelas dhanhil Azhar Pwmuda muhamdyah dan amiean Rais merapat ke sana.

Bagi saya rivalitas dalam capres dan cawapres itu hal biasa. Yang luar biasa adalah tugas para simbol pemimpin nya untuk menenangkan suasana pilpres dan menghindari komprotansi kontak produktif masyarakat bawah itu harus di apresiasi. Jd negara jgan mengandalkan keamanan TNI/polri tapi pendekatan secara persuasif kepada para pemimpin ormas masyarakat untuk menjaga pemilu damai sangat penting.

bagi saya rivalitas capres harus  belajar dari Rivalitas nu dan muhammadiyah dalam membangun negri ini yang harus di tiru. TDK hanya ujuk gigi program kerja tapi keikhlasan dan sikap berjiwa besar dlm membangun negri itu yg terpenting

NU dengan konsep  Al-muhafadhotu ala qodimi sholih, wa al-ahdu bijadidil ashlah (menjaga tradisi-tradisi lama sembari menyesuaikan dengan tradisi-tradisi modern yang lebih baik) telah menjadikan pesantren sebagai identitas pendidikan umat,  menjaga ajaran ulama klasik , para fuqoha dan sangat selektif terhadap menjaga orisinilitas pemahaman fiqih kebanyakan terpengaruh kajian imam Syafi, imam Ghazali dan asyaari.

 Kajian kitab kuning masih dijaga kiyai sebagai simbol kharismatik memiliki peran penting sebagai tauladan santri dan masyarakat.  Pesantren dan kitab klasik swbagai rujukannya sudah berkontribusi besar dalam membangun karakter budaya Islam Indonesia.

Pesantren sekarang bergerak pesat dan berkmbang jadi pendidikan modern dan  banyak menghasilkan cendikiawan muslim yang berkontribusi terhadap pemikiran negri ini seperti  ,Gusdur, Mahfud md dll.

 Begitu jg dengan Muhammadiyah terinspirasi dr surat Ali Imran 104 itu merupakan ayat perubahan yang menggerakkan Muhammadiyah untuk melakukan pencerahan (tanwir) dan pembebasan (tahrir). Ayat itu berbunyi:: waltakun minkum ummatun yad’uuna ilaa alkhairi waya’muruuna bialma’ruufi wayanhawna ‘ani almunkari waulaa-ika humu almuflihuuna. Arti harfiahnya, “hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung,”

kata al-khair dalam ayat itu memiliki tafsir sebagai sikap mengikuti petunjuk al-Quran dan Sunnah Nabi sebagai sumber hukum utama Sementara kata al-makruf, memiliki arti sebagai hasil cipta, karya dan karsa manusia yang membawa kemaslahatan, yang secara eksplisit tidak diterangkan jelas dalam al-Quran. Dan perlu ilmupengetahuan dari membaca alam semesta, sebagaimana diisyaratkan dalam wahyu pertama Nabi Muhammad, iqra’ bismi rabbika allazi khalaq.

Kalimat waulaa-ika humu al-muflihuun, bisa dipahami sebagai mereka sekelompok orang yang melakukan perubahan secara terus menerus. Sekelompok orang itu mengindikasikan pentingnya suatu wadah untuk melakukan perubahan, yaitu organisasi, seperti Muhammadiyah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun