Bencana alam menjadi salah satu ancaman ketahanan pangan di Indonesia, terutama di Desa Sumber. Maka dari itu TIM PPK ORMAWA UKM Relawan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta melakukan Sosialisasi program ketahanan pangan pada 06 Juli 2024 di Balai Desa Sumber, Dukun, Kabupaten Magelang. Sosialisasi ini difokuskan untuk olahan singkong dan lele yang menjadi komoditas lokal melimpah di Desa Sumber.
Singkong merupakan salah satu sumber karbohidrat kompleks yang kaya akan serat. Kandungan nutrisinya yang tinggi membuat singkong menjadi bahan pangan pokok yang sangat baik. Selain itu, singkong juga mudah ditanam dan tahan terhadap berbagai kondisi cuaca, sehingga cocok dijadikan sebagai tanaman pangan utama.Â
Di sisi lain lele merupakan ikan air tawar yang mudah dibudidayakan dan menjadi sumber protein hewani yang sangat baik. Kandungan protein dalam lele setara dengan daging merah, namun dengan kadar lemak yang lebih rendah. Selain itu, lele juga kaya akan omega-3 yang baik untuk kesehatan jantung.
Ketersediaan singkong dan lele yang melimpah membuat kedua bahan pangan ini selalu siap untuk diolah menjadi berbagai makanan yang tahan lama, seperti mocaf (Modified Cassava Flour), sagon, biskuit thin thin, keripik kedebong pisang, nugget lele, abon lele, basreng dan lain lain. Kegiatan ini mendapat antusiasme yang luar biasa dari kelompok sasaran di Desa Sumber.
Olahan singkong dan lele memiliki potensi besar untuk menjadi benteng ketahanan pangan di Desa Sumber, khususnya saat bencana melanda. Dengan memanfaatkan sumber daya lokal yang melimpah, kita dapat menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan dan mandiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H