Mohon tunggu...
UKMP UNIVERSITASJEMBER
UKMP UNIVERSITASJEMBER Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Jember

UKMP Universitas Jember, Merupakan Unit Kegiatan Mahasiswa yang fokus dalam permasalahan kependudukan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengatasi Kesenjangan Internal dalam Diri di Tengah Tuntutan Sosial

12 November 2023   08:24 Diperbarui: 12 November 2023   08:31 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hallo Sobat Pena ! Pernahkah kamu mengalami perasaan dimana dirimu mengalami dualitas? Seperti menggunakan topeng mungkin? Atau merasa bahwa ‘Apakah aku ini mungkin sebenarnya adalah dua orang yang terjebak dalam satu tubuh? Tak perlu khawatir karena ini merupakan hal umum dan banyak orang yang pernah merasakannya. Perlu untuk mengetahui bahwa kesesuaian sosial terkadang dapat menciptakan kesenjangan internal yang menantang. Tapi tenang saja, karena disini kita akan memberikan beberapa cara yang bisa Sobat Pena terapkan untuk menjaga kesehatan mental dan menemukan keseimbangan antara tuntutan sosial dan kebutuhan pribadi.

Menerima diri sendiri

Tahukah kamu bahwa kamu tak sendirian ? Banyak sekali orang yang merasa seperti ini dengan adanya kesenjangan antara citra sosial dengan kebutuhan pribadi. Maka di sini, kunci yang pertama adalah mulailah untuk menerima dan mencintai diri sendiri seutuhnya, termasuk juga sisi dari dirimu yang mungkin jarang atau kurang terlihat oleh orang lain. Disini kamu perlu belajar untuk jujur dan percaya diri dengan keunikan sifat ataupun karakter yang kamu miliki Sobat Pena!

Berkenalan dengan diri sendiri melibatkan kejujuran terhadap sifat atau karakter asli atau keunikan yang kamu miliki selagi itu bukan karakter yang buruk. Maka jika diperlukan, kamu harus bisa menimbang dan memilih untuk melakukan perbaikan pada diri sendiri jika telah berbeda dengan nilai dan tujuan yang kamu miliki. Perbaikan bukan untuk mengganti karakter asli, tapi ini dilakukan untuk upgrade diri ke versi yang terbaik dari dirimu.

Refleksi diri

Pernahkah kamu merasa ingin sendirian untuk beberapa waktu? Jika ada perasaan ingin sendirian ini muncul, maka tidak apa-apa untuk mengambil waktu untuk dirimu sendiri. Momen ini bisa kamu jadikan kekuatan loh, Sobat Pena! Selain itu, ini juga menjadi indikasi bahwa kamu memerlukan waktu untuk merenung dan meresapi perasaanmu sendiri. Maka, jangan sia-siakan momen itu dan gunakanlah untuk refleksi diri dan menjernihkan pikiran.

Menjaga Keseimbangan

Menemukan keseimbangan antara citra sosial dan kebutuhan pribadi memerlukan pemahaman dan kesabaran. Penting untuk menjaga keseimbangan antara interaksi sosial dan kebutuhan pribadi, terutama dalam menjaga karakter diri. Tentukan batas-batas yang sehat untuk menjaga kestabilan emosional dan kesehatan mental.

Menyusun Prioritas Pribadi

Bangun keyakinan pada diri sendiri dan terapkan kejujuran dalam setiap aspek kehidupan. Tentukan nilai dan tujuan pribadi yang kamu miliki. Hal ini dikarenakan, mungkin ada momen ketika kita dapat mengingatkan diri sendiri tentang nilai-nilai yang dapat membantu menjaga arah hidup dan sesuai prioritas yang kita miliki. Tidak perlu selalu mengikuti apa yang orang lain harapkan darimu. Selagi apa yang kau lakukan baik, bermanfaat, dan tak merugikan orang lain, maka lanjutkanlah. Tetaplah jadi dirimu sendiri dengan mengingat prioritas hidupmu Sobat Pena!

Komunikasikan dengan Orang Terdekat

Terkadang, berbicara dengan teman dekat atau keluarga dapat menjadi kunci untuk meredakan tekanan yang kamu rasakan. Jangan ragu untuk membicarakan perasaanmu dan apa yang mungkin menjadi sumber kekhawatiran. Penting untuk memulai dengan bersikap apa adanya di hadapan orang terdekatmu. Tunjukkan versi dari dirimu sendiri yang paling nyaman, dan komunikasikan apa yang kamu rasakan dengan jelas dan terbuka.

Dalam perjalanan menemukan diri di tengah tuntutan sosial, Sobat Pena telah menapaki langkah-langkah penting untuk menjaga kesehatan mental seperti yang ada di atas. Melalui penerimaan diri, refleksi diri, menjaga keseimbangan, menyusun prioritas pribadi, dan komunikasi dengan orang terdekat, kamu telah membangun fondasi kebahagiaan yang berkelanjutan. Ingatlah, setiap langkah kecil menuju keselarasan antara citra sosial dan kebutuhan pribadi adalah pencapaian besar. Tetaplah menjadi dirimu sendiri dengan keyakinan pada nilai dan tujuan pribadi. Teruslah menggali potensi diri dan menjalani hidup sesuai dengan prioritas yang kamu tetapkan. Kesehatan mental adalah harta yang berharga, dan kamu pantas meraihnya dengan penuh cinta pada diri sendiri. Semanga Sobat Pena!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun