Mohon tunggu...
UKMPRIMAUINSMHBANTEN
UKMPRIMAUINSMHBANTEN Mohon Tunggu... Organisasi -

Bergerak dalam bidang penelitian Sosial, Pendidikan, Agama, dan Teknologi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Berharap

5 April 2019   16:36 Diperbarui: 5 April 2019   16:41 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Hanya ada tiga benda, Ya Rasullullah, yakni pedang, baju besi, dan unta."

"Jika pedang, kau butuh untuk perang. Jika unta, kau butuh untuk berpergian, maka bawalah kemari baju besimu untuk dijadikan mahar."

Segera Ali membawa apa yang diperintahkan Rasulullah. Ali merasa senang dan bahagia, semua pengharapan dan ujian cinta Ali benar-benar berbalas. Ali bersyukur karena tidak berhenti berharap kepada Allah. Berharap kepada Allah tidak pernah mengecewakan. Yang ada, justru datang jalan yang tidak disangka-sangka.

Rasulullah pun berkata kepada Ali, "Berbahagialah kamu, Ali. Sebab sebelum aku menikahkan engkau dengan Fatimah dibumi, sesungguhnya Allah telah menikahkanmu dengan Fatimah di langit."

Ada satu hal yang harus kita pelajari dari sikap ali. Ali tidak pernah berharap kepada Fatimah, juga tidak pernah memberikan harapan kepada Fatimah. Ali mencintai Fatimah dalam diam, mengagguminya selalu lewat perbincangan hangatnya dengan Allah di sepertiga malam.

Cinta tidak perlu dibuktikan dengan memberi harapan kepada dia yang belum pasti, karena jika ternyata bukan dia, akan ada insan yang dilukai. Begitupun dengan menaruh harapan. Harapan tidak seharusnya diberikan pada insan yang belum kita miliki, sebab nanti hati yang kecewa sendiri. Gantungkan harapanmu kepada Yang Maha Memberi, niscaya diri dan hatimu tidak akan didzalimi. Jangan gantungkan harapan pada dia, tapi gantungkan harapanmu pada Dia.

Sebab diam bukan berarti tidak peka. Nggak ngode bukan berarti nggak cinta. Bisa jadi, orang yang terlihat diam dihadapanmu adalah orang yang paling bawel dihadapan Tuhanmu untuk dijodohkan denganmu.

Beginilah orang-orang yang dibela Allah. Beginilah orang-orang yang terus berharap kepada Allah, dan yakin bahwa Allah tidak akan pernah mengecewakan hamba yang terus berharap kepada-Nya.

Sekali lagi saya tegaskan "Ada saatnya dimana kita harus berhenti BERHARAP, bukan berarti tidak mampu lagi. Tetapi karena YAKIN bahwa ada yang LEBIH BAIK lagi." Teruslah yakin kepada Allah bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik.

Jangan hanya karena pernah terluka, kamu harus berhenti mencinta. Sebab ada seseorang diluar sana, yang sudah disiapkan untukmu, perbaiki diri karna Allah, bukan karna jodoh. Biarlah Allah yang mempertemukanmu dengan orang yang tepat, diwaktu yang tepat pula. Sabar dalam penantian dan menanti dalam ketaatan, adalah cara terbaik agar terhindar dari cinta yang salah.

Cobalah belajar berharap kepada yang pantas diharapkan agar hati kita tidak terus-menerus tersiksa karena berharap kepada hal yang salah. Sebab hati kita terlalu berharga untuk kita lukai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun