Oleh Della Mulia Putri, seorang mahasiswi Universitas Andalas yang berkegiatan di Pusat Informasi dan Konseling Mahasiswa Andalas Group.
Industri sektor komunikasi terus berubah mengikuti perkembangan jasa komunikasi. Dengan tetap mengadaptasi teknologi yang menjadi bagian integral manusia modern seperti perangkat mobile. Dengan begitu, perangkat ini memungkinkan manusia mendapatkan informasi tanpa batas (Gkioulous, dkk., 2017; Shrivastava, 2017). Kemajuan teknologi ini juga mengakibatkan ketergantungan kepada perangkat untuk menghubungkan dengan sosial media, manajemen finansial dan jadwal dengan konektivitas tiada henti (Hofer, 2018). Kemajuan teknologi ini pun menginterupsi perilaku individu dan secara signifikan mengubah cara orang berperilaku, berpikir, dan cara hidup (Shrivastava, 2017).
Digital native adalah suatu kata yang digunakan untuk mereka yang lahir dan tumbuh berkembang di dalam dunia digital, yang mana mereka bisa berinteraksi secara teratur dengan menggunakan teknologi sejak usia dini. Untuk itu, jangan heran bila digital native sangat nyaman dan fasih dalam menggunakan teknologi. Terjadinya ketergantungan pada teknologi sudah berkembang secara lebih signifikan. Teknologi telah berhasil masuk ke dalam kehidupan dan berbagai kegiatan sehari-hari manusia, baik itu untuk keperluan pribadi ataupun untuk keperluan bisnis.
Seseorang dapat dikatakan sebagai generasi digital native jika ia lahir setelah tahun 1980. Mereka tumbuh dalam era yang memungkinkan sumber pembelajaran menjadi berlimpah melalui lanskap teknologi, seperti komputer, teknologi digital hingga pada masa internet tanpa batas.
Generasi native ini memiliki sifat integratif dalam teknologi digital. Hal ini memungkinkan mereka lebih banyak berinteraksi sosial di sosial media daripada generasi sebelumnya. Generasi ini memiliki cara mereka sendiri terlibat dengan lingkungan fisik mereka. Dengan menggunakan perangkat teknologi beserta fiturnya seperti email, instant messaging, internet, dan SMS (Chaves, dkk., 2016). Pengaruh sosial dengan lebih spesifik norma sosial dalam beberapa studi menunjukkan pengaruh perilaku yang pro-sosial dan juga kontra-sosial.
Digital native ditandai dengan karakteristik berikut:
- Lahir dan besar disertai dengan perkembangan digital, seperti komputer, smartphone, dan internet.
- Tidak asing dengan layanan jejaring sosial, seperti Instagram, Facebook, YouTube, dan aplikasi lainnya seperti e-commerce dan m-banking.
- Bermain dan belajar menggunakan perangkat digital, seperti smartphone, laptop, atau tablet.
- Terbiasa multitasking, hal ini karena mereka sering membuka banyak layar dan menjalankan beberapa program secara bersamaan, sehingga mengalihkan perhatian dari satu layar ke layar lainnya.
Generasi digital native adalah generasi yang lahir di era digital dan terpapar informasi digital sejak kecil. Penggunaan teknologi digital secara tidak bijak dapat membawa dampak negatif, seperti:
- Menumbuhkan individualisme
- Menumbuhkan sikap anti sosial
- Membentuk keyakinan dan harapan yang merusak
- Menghujat, menyerang, dan merusak reputasi sesama pengguna internet
- Mengalami ketimpangan dalam memproses informasi dan berita, terutama hoaks
- Meningkatkan FOMO
- Menggunakan AI secara berlebihan
- Kecanduan pornografi.
Dampak dari digital native dapat dikurangi. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan, yaitu:
- Cari komunitas positif
- Batasi penggunaan internet yang berlebihan, seperti dengan memasang alarm dan peringatan penggunaan perangkat digital yang berlebihan
- Menggunakan media sosial secara bijak, dengan menyaring informasi dan bijak dalam berkomentar
- Berpikir kritis terhadap hal-hal yang akan dijelajahi di internet dan menggunakan internet untuk hal-hal yang positif
- Tetap menjalin komunikasi secara face-to-face dengan orang lain
Dapat disimpulkan bahwa digital native adalah sekelompok generasi yang muncul di dalam dunia digital dan berkembang dewasa dengan adanya teknologi yang canggih. Dengan Kemajuan teknologi ini terjadi perubahan perilaku individu dan pola hidup secara signifikan baik positif maupun negatif. Untuk itu, diperlukan pola berpikir kritis dan bijak dalam menggunakan teknologi agar nantinya kita dapat terhindar dari segala dampak negatif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H