Selaras dengan itu Burhanuddin dan Marsya, Mahasiswa Tunanetra yang juga berkuliah UM menyebutkan bahwa Tongkat putih sudah melekat pada para teman-teman netra sebagai alat bantu mereka dalam bermobilitas.
"Tongkat putih itu identitas tunanetra. Ketika kita di lingkungan masyarakat dan mereka melihat kita memakai tongkat putih, mereka akan tahu kalau kita difabel netra" ujar mereka.
Terakhir, Hafid menyampaikan harapannya terkait kegiatan Peringatan Hari Tongkat Putih Sedunia. Menurutnya, acara ini bukan euforia semata, tetapi menjadi tonggak awal perubahan untuk menuju lingkungan yang benar-benar aksesibel dan inklusif, terutama di Kota Malang. Semoga dengan adanya acara ini, mampu membawa perubahan paradigma masyarakat Kota Malang, yaitu melalui terhapusnya stigma-stigma buruk tentang tunanetra menjadi paradigma yang lebih aware lagi sehingga mampu terbentuk lingkungan kota yang lebih inklusi.
Editor: Divisi Riset dan Pengembangan Keilmuan UKM GEMPITA UM, 2024
IKUTI LINIMASA UKM GEMPITA
Youtube & Spotify : UKM GEMPITA UM
Instagram: @gempitaum
Twitter(X): @gempitaum_
Tiktok: @gempitaum_
Website: gempita.ukm.um.ac.id
Email: ukmgempitaum123@gmail.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H