Tahukah kamu tentang Hari Tongkat Putih Sedunia?
Hari Tongkat Putih Sedunia atau "White Cane Day" merupakan sebuah momentum penting yang menyoroti kemandirian, mobilitas, dan hak-hak penyandang disabilitas netra. Perayaan yang diperingati setiap tanggal 15 Oktober ini pertama kali diprakarsai oleh National Federation of the Blind (NFB) di Amerika Serikat. Pada tahun 1960-an, NFB memimpin upaya dalam memperjuangkan hak dan kemandirian para penyandang tunanetra. Kemudian, pada tahun 1964 bersama dengan Presiden AS, Lyndon B Johnson, White Cane Safety Day pertama kali dirayakan dan kini dikenal global sebagai Hari Tongkat Putih Sedunia.
Adanya Hari Tongkat Putih Sedunia ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya aksesibilitas dan inklusivitas bagi tunanetra di seluruh dunia. Tongkat putih bukan sekadar alat bantu, tetapi juga simbol kebebasan dan kemampuan penyandang disabilitas untuk bergerak secara mandiri di ruang publik. Melalui tongkat putih, tunanetra dapat merasakan kebebasan untuk bergerak secara mandiri, sekaligus menyuarakan hak mereka dalam mendapatkan fasilitas dan lingkungan yang ramah disabilitas.
Berangkat dari hal tersebut, beberapa komunitas mahasiswa Tunanetra yang ada di Malang, antara lain Ikatan Mahasiswa Tunanetra Universitas Malang (IMATRA UM), Mahasiswa Tunanetra Universitas Brawijaya (MATA Brawijaya), dan Komunitas Peduli Inklusi Nusantara (KOPINUS) dan beberapa volunteer turut merayakan Hari Tongkat Putih Sedunia dengan mengadakan kampanye, berdiskusi, dan berbagi pemikiran. Kegiatan ini diselenggarakan di Car Free Day (CFD) Ijen, Malang pada hari Minggu, 13 Oktober 2024 kemarin.Â
Aksi kampanye ini mengusung tema "Semarak Tongkat Putih Aliansi Mahasiswa Netra Malang". Diawali dengan jalan bersama di sepanjang jalan Ijen, penyebaran brosur peringatan Hari Tongkat Putih kepada masyarakat mengenai inklusivitas dan stop diskriminasi terhadap penyandang disabilitas. Tak hanya itu, Aliansi kegiatan juga dilanjutkan dengan mini talkshow yang diisi oleh pemaparan materi dan sesi tanya jawab.
Aksi kampanye ini disambut dengan baik oleh masyarakat umum dari berbagai asal. Masyarakat sangat antusias dengan adanya kampanye yang diadakan aliansi mahasiswa tunanetra di malang ini. Mereka menanyakan perihal bagaimana penggunaan braille, Orientasi Mobilitas (OM), bagaimana cara teman tunanetra mengoperasikan gawai, screen reader, dan masih banyak lagi.Â
Sebagai koordinator kegiatan, Hafid yang merupakan mahasiswa Tunanetra dari Universitas Negeri Malang (UM) mengungkapkan arti penting Hari Tongkat Putih Sedunia bagi dirinya.
"Simbol kebebasan bagi teman-teman netra berekspresi dan juga simbol kesetaraan karena dengan tongkat bisa ngapa-ngapain sendiri, dengan tongkat, (teman netra) bisa bermobilitas sebagaimana teman-teman Awas" tutur Hafid.Â