Mohon tunggu...
Durrotun Nafisah
Durrotun Nafisah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Mahasiswi S1 jurusan Manajemen Pendidikan Islam

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Syeikh Al-Zarnuji dan Pemikiran Pendidikan Islamnya

5 April 2020   20:40 Diperbarui: 5 April 2020   21:10 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Syeikh Al-Zarnuji yang memiliki nama lengkap Syeikh Tajuddin Nu'man bin Ibrahim bin Al-Khalil Zarnuji. Yang dalam kamus islam terdapat dua sebutan yang di tujukan kepadanya, yakni Al-Zarnuji ialah Burhanuddin Al-Zarnuji yang hidup pada abad ke-6 H / 13-14 M dan Tajuddin Al-Zarnuji ialah Nu'man bin Ibrahim yang wafat tahun 645 H.

Al-Zarnuji adalah seorang sastrawan dari Bukhara, dan termasuk ulama yang hidup pada abad ke-7 H, atau sekitar abad 13-14 M, Al-Zarnuji juga dikenal pada abad 593 H dengan kitab Ta'lim Al-Muta'allim yang kini sudah mulai berkembang diberbagai daerah tertentu di Indonesia.

Kita mungkin tidak mengetahui secara pasti jumlah kitab-kitab yang ditulis oleh Al-Zarnuji dan hanya mengetahui kitab Ta'lim Al-Muta'allim karangannya, dan sampai sekarang kitab yang bisa di jumpai hanya Ta'lim Al-Muta'allim.

Dalam kitabnya secara implisit, Syeikh Al-Zarnuji tidak menjelaskan dan menentukan kapan dan Dia tinggal dimana, namun Dia hidup di masa akhir kepemimpinan Dinasti Abbasiyah. Dan ada kemungkinan lain Dia tinggal dikawasan antara Irak dan Iran karena Dia juga tau tentang beberapa syair yang disamping banyaknya contoh serta peristiwa-peristiwa pada masa kekhalifahan Abbasiyah yang Dia tuturkan dalam kitabnya. 

Pemikiran-pemikiran Syeikh Al-Zarnuji antara lain:

1. Kesungguhan dan kontinu dalam belajar.

Menjadi sebuah keharusan bagi seorang pelajar untuk bersungguh-sungguh, berkelanjutan dan tidak mengenal lelah dalam belajar serta tidak memaksakan diri sendiri dan membebaninya terlalu berat sehingga menjadi lemah dan tidak mampu melakukan sesuatu. Akan tetapi ia harus memperlakukan diri sendiri dengan sopan, karena sikap sopan merupakan modal yang besar dan dalam meraih segala sesuatu apapun.

2. Langkah Awal dan Tata Cara Belajar.

Sebaiknya seorang pelajar membuat catatan sendiri mengenai pelajaran yang telah dipahaminya dan diulanginya berkali-kali. Hal ini sangat berguna sekali. Jangan mencatat sesuatu yang masih belum dipahami, sebab hal itu akan membuat bosan, menghilangkan kecerdasan, dan membuang-buang waktu.

Sebaiknya sebagai seorang pelajar hendaknya bisa memahami pelajaran dari guru atau menganalisa, memikirkan dan sering mengulanginya bila pelajaran awal itu sedikit, banyak mengulangi dan menganalisa kembali maka ia akan mengerti dan memahami.

3. Mengambil Pelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun