Mohon tunggu...
Ukhtyan Muhibbah Firdaus
Ukhtyan Muhibbah Firdaus Mohon Tunggu... -

Penulis | Muslimah Fotografer | Aktivis Syariah & Khilafah | Hidup untuk menggapai Keridhoan Allah SWT

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bunga Syahdu

1 Oktober 2013   21:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:08 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di teras Mushala terik siang matahari memanaskan suasana.

“Maaf kak, Salsa datang terlambat lagi”, rengek Salsa.

“Mengapa adik tak menepati janji, ini sudah pukul berapa dik?” sambung Firda.

“Eumm…tadi ada kendala teknis kak, Maaf!” imbuh Salsa.

“Besuk lagi jangan diulangi ya Dik. Baik kita lanjutkan kajian kita hari ini. Materi siang ini tentang konsekuensi keimanan kita terhadap Allah swt yaitu harus senantiasa taat dengan apa yang Allah perintahkan dan menjauhi apa yang Allah larang” Firda meneruskan materi kajiannya.

Salsa tidak menceritakan kondisi sesungguhnya. Sejenak duduk bersila, paru-parunya sudah terasa sangat sakit. Hampir satu bulan Salsa terserang penyakit misterius, awalnya hanya batuk kecil namun lama-kelamaan membuat dirinya merasakan sesak nafas. Minggu lalu Salsa sempat diperiksa ke rumah sakit dan dokter menganjurkan untuk rawat inap, namun Salsa enggan melakukannya karena kondisi ekonomi keluarga yang serba kecukupan. Salsa mencoba menguatkan tubuhnya untuk tetap menghadiri kajian minggu siang ini. Di samping Salsa sudah duduk teman SMA sekelasnya Dinda dan Mila yang sudah hadir sebelum jam 1 siang tadi.

Di Mushola bercat hijau inilah kami mengkaji Islam bersama. Berita penyakit Salsa ini pun belum diketahui oleh Dinda, Mila dan Kak Firda.

“Uhuk-uhuk..Uhuk…” Batuk Salsa mulai menggelitik dan menggoda.

Suara batuk itu awalnya hanya lirih, namun ditengah pembahasaan materi suara batuknya semakin mengeras tak bisa tertahan. Kuatir menggangu Salsa izin ke belakang.

“Uhuukkk… Afwan kak, Salsa izin”, “Iya dik, silahkan” jawab Firda.

Di tempat wudhu wanita Salsa membatuk sejadi-jadinya. Mencoba menahan suara kerasnya batuk, ditutuplah tangan pada mulutnya. Salsa melepas tangan dari mulutnya ia mendapati darah kental telah membasahi telapak tangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun