a. Perhatian
Anak harus memberikan atensi atau perhatian. Apapun yang mengalihkan perhatian akan berdampak buruk pada proses pembelajaran sosial.
b. Retensi
Kemampuan untuk menyimpan informasi juga penting. Ada banyak faktor yang berpengaruh terhadap hal ini, utamanya adalah kemampuan untuk menyerap hal-hal baru.
c. Reproduksi
Setelah memberikan perhatian kemudian menyimpannya, tiba saatnya untuk melakukan tindakan yang telah dipelajari. Inilah peran penting dari latihan, sehingga perilaku akan semakin terasah.
d. Motivasi
Tahap terakhir untuk memastikan proses belajar berlangsung lancar adalah motivasi untuk meniru perilaku yang telah dilihat. Konsep pemberian hadiah atau hukuman bisa menjadi cara menggali motivasi. Contohnya ketika melihat teman sebaya mendapat hadiah saat tiba di kelas tepat waktu. Atau sebaliknya, melihat teman dihukum karena terlambat masuk kelas.
Albert Bandura percaya pada "determinisme timbal balik", yaitu lingkungan memang membentuk perilaku dan perilaku membentuk lingkungan, sedangkan behaviorisme dasarnya menyatakan bahwa lingkungan seseorang menyebabkan perilaku seseorang (Santrock, 2008). Teori ini terkait dengan Social Development Theory and Lave's Vygotsky dimana ketika melakukan proses pembelajaran secara tidak langsung juga menekankan tentang pentingnya pembelajaran sosial.
2. Pandangan Lev Vygotsky Terhadap Teori Humanisme
Menurut Vygotsky, perkembangan budaya (cultural development) seorang muncul dua kali, pertama pada tingkat sosial yaitu interaksi antara seseorang dengan orang lain, dan kedua pada tingkat individual yang terjadi dalam diri seseorang itu sendiri (Santrock, 2008). Kedua proses ini terjadi pada perhatian sukarela, memori logis, dan formasi konsep-konsep. Dengan demikian, semua fungsi pada tingkat yang lebih tinggi merupakan hubungan aktual antar individu.