Mohon tunggu...
UKHTI MARDIATI
UKHTI MARDIATI Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi saya mendengarkan musik, membaca dan memasak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Determinan Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial Emosional

18 Januari 2025   13:34 Diperbarui: 18 Januari 2025   12:02 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perkembangan sosial emosional merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia, terutama pada masa kanak-kanak, karena hal ini mempengaruhi cara individu berinteraksi dengan orang lain dan bagaimana mereka mengelola perasaan serta emosi mereka. Berbagai faktor berperan dalam perkembangan sosial emosional ini, baik faktor internal maupun eksternal. Berikut ini adalah beberapa determinan utama yang mempengaruhi perkembangan sosial emosional individu.

1. Faktor Keluarga

Keluarga merupakan faktor pertama dan utama yang mempengaruhi perkembangan sosial emosional seorang anak. Pola asuh yang diterapkan oleh orang tua, baik itu otoriter, permisif, atau demokratis, berperan besar dalam membentuk bagaimana seorang anak mengelola emosinya dan berinteraksi dengan orang lain. 

- Pola Asuh: Pola asuh yang penuh kasih sayang dan konsisten dapat membantu anak merasa aman dan dihargai, yang pada gilirannya mendorong perkembangan emosi yang sehat.

- Hubungan dengan Orang Tua: Keterlibatan orang tua dalam kehidupan anak, komunikasi yang terbuka, dan kehadiran orang tua dalam berbagai momen penting membantu anak mengembangkan rasa percaya diri dan keterampilan sosial yang baik.

 

2. Lingkungan Sosial dan Budaya

Lingkungan tempat tinggal, baik itu lingkungan sekolah, teman sebaya, maupun masyarakat luas, turut mempengaruhi perkembangan sosial emosional anak. Interaksi dengan teman-teman sebayanya memberikan kesempatan bagi anak untuk belajar tentang empati, berbagi, mengatasi konflik, dan bekerja sama.

- Sekolah dan Teman Sebaya: Sekolah memberikan ruang bagi anak untuk belajar keterampilan sosial melalui interaksi dengan teman-temannya. Kehadiran teman-teman yang mendukung dapat membantu anak membangun rasa harga diri yang positif.

- Budaya dan Nilai Sosial: Budaya lokal dan nilai-nilai sosial yang ada dalam masyarakat juga mempengaruhi cara individu mengekspresikan perasaan mereka, serta cara mereka berinteraksi dengan orang lain. Sebagai contoh, dalam beberapa budaya, kontrol emosional mungkin lebih ditekankan, sementara di budaya lain, ekspresi emosi lebih terbuka.

3. Pengalaman Hidup dan Stres

Pengalaman hidup yang dialami oleh individu, termasuk stres atau trauma yang terjadi pada masa kanak-kanak, dapat mempengaruhi perkembangan sosial emosional. Anak yang tumbuh dalam kondisi yang penuh stres atau trauma cenderung mengalami kesulitan dalam mengelola emosi, berinteraksi dengan orang lain, dan mengembangkan keterampilan sosial yang sehat.

- Pengalaman Traumatis: Pengalaman buruk seperti kekerasan dalam rumah tangga, kehilangan orang terdekat, atau pengabaian dapat menyebabkan gangguan dalam perkembangan sosial emosional anak. Anak-anak ini mungkin mengalami kesulitan dalam membangun hubungan yang sehat di masa depan.

- Dukungan Sosial: Dukungan dari orang-orang terdekat, seperti teman, guru, dan keluarga besar, sangat penting untuk membantu individu mengatasi stres dan trauma, serta mempercepat pemulihan emosional.

4. Faktor Genetik dan Biologis

Faktor genetik dan biologis turut berperan dalam perkembangan sosial emosional. Beberapa individu mungkin lebih cenderung memiliki temperamen tertentu, yang mempengaruhi cara mereka merespons situasi sosial dan emosional.

- Temperamen: Anak dengan temperamen yang cenderung lebih mudah marah atau lebih introvert mungkin menghadapi tantangan dalam berinteraksi dengan orang lain, meskipun faktor lingkungan juga memengaruhi bagaimana mereka mengembangkan keterampilan sosial.

- Kesehatan Mental: Kondisi kesehatan mental, seperti kecemasan atau depresi, dapat menghambat perkembangan sosial emosional anak. Penting untuk mengenali dan menangani masalah kesehatan mental sejak dini agar perkembangan sosial emosional anak dapat berjalan dengan baik.

Pendidikan dan Pembelajaran Sosial

Pendidikan formal dan informal berperan dalam membentuk pemahaman individu mengenai dunia sosial. Pembelajaran tentang nilai-nilai moral, etika, serta keterampilan sosial yang diajarkan baik di rumah maupun di sekolah memiliki dampak besar dalam membentuk karakter dan perilaku sosial individu.

Kurikulum Pendidikan: Program-program yang mengajarkan keterampilan sosial, seperti empati, kerja sama, dan pemecahan masalah, dapat mendukung perkembangan sosial emosional yang sehat.

Model Sosial: Anak-anak sering meniru perilaku orang dewasa di sekitar mereka, terutama orang tua, guru, atau tokoh masyarakat. Oleh karena itu, menjadi model yang baik dalam hal pengelolaan emosi dan interaksi sosial sangat penting untuk perkembangan anak.

Kesimpulan

Perkembangan sosial emosional individu dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berinteraksi. Keluarga, lingkungan sosial, pengalaman hidup, faktor genetik, dan pendidikan memiliki peran yang signifikan dalam membentuk kemampuan individu untuk mengelola perasaan dan berinteraksi dengan orang lain. Oleh karena itu, penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung dan memberikan kesempatan bagi individu untuk berkembang secara sosial dan emosional. Pemahaman tentang faktor-faktor ini dapat membantu orang tua, pendidik, dan masyarakat untuk memberikan dukungan yang tepat bagi perkembangan sosial emosional generasi mendatang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun