Mohon tunggu...
ukhti ghibran
ukhti ghibran Mohon Tunggu... -

orang bilang sih saya sedikit unique,,.punya banyak mimpi dan banyak kemauan(dalam segi positive),,so karena mimpi saya itulah yang kadang menuntut diri saya sendiri untuk berusaha sebaik mungkin,, "love what you do and do what you love".;sedikit keras tapi insha allah kesantunan adat timur yang di ajarkan Bapak dan Ibu masih tetap saya pegang,walaupun sekarang ini saya berada di lingkungan yang multi culture yang menuntut kesabaran dan kedewasaan untuk memahami segala "perbedaan".. dan satu kata yang selalu menjadi pegangan untuk diri sendiri dengan orang lain adalah "Respect.. It's me..;I m a dreamer but simple,,..karena punya mimpi itu enak,, susah dan senang adalah seni hidup.. nikmatin hidup dangan motto " My life is My adventure...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

akhir dari peninggalanmu

29 Juli 2010   01:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:31 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Raihan... Aku dapat merasakan betapa hancurnya perasaanmu setelah Sufia mendapatkan semuanya darimu.. dan pergi meninggalkanmu begitu saja. Setelah kau restui dan kau biayai sekolah S2 nya di Australia..,setelah kau melihat Dia meraih gelar Masternya dengan penuh bangga..,setelah kau melihat Dia menggapai posisi tertingginya di perusahaannya bekerja ,,setelah kau melihat Dia dengan puas mendapatkan lelaki lain yang lebih pantas untuk bersanding dengannya hanya untuk di jadikan sebagai suami ke dua setelah Dia minta cerai padamu..dan tragisnya,,setelah kau melihat dia dengan sombongnya mendapatkan kedua dari tiga hak asuh anak kalian,, dan itu semua hanya di jadikan alasan terkuat untuknya agar bisa mendapatkan pembiayaan hidupnya di masa mendatang.. Subhanallah.. Maha Besar Allah yang Maha membolak-balikan hati manusia..                                                                                                                                                    Karena untukku,, Kau adalah lelaki sejati terbaik,,sebagai ayah dan pria yang menurut aku sangat bertanggung jawab terhadap ibu, mertua, istri dan juga anak-anakmu. Bagiku, kau terlalu baik untuk di sakiti dan di injak-injak harga dirimu seperti itu oleh Sufia., Jujur aku sangat tidak menerima..dan sungguh aku tidak menyangka jika akhir dari 10 tahun pernikahan kalian menjadi seperti ini,,di mana kau selalu memegang prinsip Allah yang sangat indah,,dimana Dia ( Allah )sangat membenci perceraian.. tapi jika itu yang terbaik untuk kalian,,walaupun pahit..  Inilah sebuah akhir pernikahan yang menurutku cukup tragis., apalagi disana sudah ada 3 buah cinta terindah kalian.. yaa.. "three sweet angel".. Ameera,,Muniira,,dan Khumaira.. Mereka cantik,cerdas dan pandai, mengikuti jejakmu sebagai Ayah yang baik dan bijak dan tentunya juga mengikuti jejak Sufia sebagai Ibunya,,bekas istrimu.. Tetapi satu hal yang selalu aku ingatkan,,tidak ada istilah untuk mereka anak-anak yang manis,,bekas ayah ataupun bekas ibu.. Dan satu hal yang harus kamu tahu,,dulu aku pernah  menganggap mereka seperti anak-anakku sendiri,,.itulah waktu pembelajaran yang sangat berarti untukku,dan aku juga terkadang merasakan bahwa aku juga pernah menjadi bagian dari keluarga kecilmu,, yaahhh..,yang aku lihat dan dengar dalam do'a-do'a kalian ketika aku sering berkunjung ke rumah karena Sufia  yang memintaku.. "semoga selalu menjadi keluarga yang Sakinah dan di rahmati Allah",, itulah do'a terindah ketika selama 10 tahun bersama bukan??  Do'a terindah kalian yang menjadi impian setiap orang yang sering kalian bagi denganku dulu..                                                        Sebelum akhirnya aku putuskan untuk menghilang dari kehidupan mu., menghilang ke tempat yang jauh yang bisa memberikanku harapan dan semangat hidup yang baru.,Dan aku tidak menyangka jika akhirnya keadaan perceraian seperti ini yang kalian akhiri,, Jika aku orang egois yang pernah kau kenal Raihan,, aku tidak akan susah memikirkan hubungan mu ini dengan Sufia,,tetapi aku juga wanita yang punya hati nurani sebagai seorang calon ibu untuk anakku nanti,, aku tak pernah bisa menerima hal seperti ini yang mereka dapatkan untuk ketiga anak-anakmu..

Jujur kamu mengakui padaku satu minggu yang lalu,,jika ini adalah solusi terbaik untuk mengabulkan semua keegoisan Sufia,,yang menurutmu sudah sangat berubah sejak dia mendapatkan semua gelar keduniaannya,, Sufia yang kau kenal sebagai gadis sholeh 10 tahun yang lalu.., tapi itulah dunia Raihan,,. Allah lah yang sangat berkuasa dalam menentukan segalanya,,pun kepada seorang hamba yang tadinya sangat taat dan patuh kepada agama.. semoga kita tidak termasuk di dalamnya ya.. Anggaplah kata-kataku ini sebagai nasihat di air keruhmu,,di saat kau mencari hilir sungai sebagai pencerahan dan pemfilteran agar air itu bisa menjadi kegunaan bagi orang lain di hilir,,tak lebih hanya untuk sebagai penguatan diri.. Jujur aku akui,, aku ikut merasakan kecewa itu Raihan..

Aku sangat mencintai anak-anakmu.,tapi sudahlah.. mereka semua adalah milikmu dan milik Sufia,, yang sangat aku sesalkan di pengadilan dulu,, mengapa kau hanya mendapatkan hak asuh anak atas Ameera seorang?? Sungguh terlalu,. Aku tahu perasaanmu Raihan,, Aku mengenal dirimu lebih dari Sufia.. Aku sangat merasakan kekecewaan ini lebih dari yang kau pikirkan.. aku merasakan kembali sakit dan jatuh terpuruk ketika akhirnya aku,,kau tinggalkan menikah dengan Sufia 10 tahun yang lalu.. Andai saja,,kau lebih bijak lagi dalam memilih ketika Sufia tak kau jadikan sebagai istri dahulu.,aahh.. jika begini.. kesanku terlalu menyalahkan takdir Allah atasmu..dan juga atasku.. Maafkan aku ya Rabb,, maafkan aku Raihan..,

Ketika akhirnya kau menemukanku kembali di masjid yang agung ini,,di masjid yang menjadi pertemuan pertama kita.. Aku paham siapa kamu sebenarnya Raihan,, Mungkin Allah menghendaki bahwa cinta kita memang di takdirkan untuk bersatu kembali,,walau dengan keadaan yang sudah tak seutuhnya lagi, tetapi maaf,,aku sudah bukan milikmu lagi.. Pernikahanku dengan seorang putra kiayi agung di desa ini satu bulan yang lalu telah mengembalikan semangat keterpurukanku,, ketika aku membuang waktu percuma mengharapkan mu kembali,,dan jujur aku merasa lebih berbahagia atas hidupku sekarang..  maafkan aku ya Rabbku.. Dan maafkan aku jika di antara kita ada yang tersakiti Raihan,,.. Maafkan Jika inilah aku,, waktu dimana setelah 10 tahun lalu kau tinggalkan..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun