Mohon tunggu...
Bambang Sumintono
Bambang Sumintono Mohon Tunggu... profesional -

Pernah mengabdi sebagai guru kimia SMA; sekarang bekerja sebagai TKI di negeri jiran. [email: deceng@gmail.com]

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cerita Menulis Tesis-3

8 November 2011   09:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:55 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

—oOo—

Berita itu akhirnya datang juga melalui email, dari kantor fakultas mengirimkan laporan hasil pengujian tesis. Isinya singkat saja, bahwa tesis diterima dan perlu perbaikan kecil yang akan diperiksa oleh pembimbing utama. Proses penilaian tesis memang sederhana, dikirimkan ke tiga orang pakar, dua dari New Zealand, dan satu orang di luar Selandia Baru; para penguji kemudian akan memberikan evaluasi tertulis mengenai tesis dan menyatakan apakah diterima, diterima dengan perbaikan atau ditolak. Sesuatu yang tidak saya duga, tiga orang pakar tersebut (seorang professor dari Massey University dan seorang associate professor dari Victoria University of Wellington, keduanya dari New Zealand; dan seorang lagi associate professor dari Sydney University, Australia) menyatakan tidak keberatan gelar doktor diberikan, dan menyarankan perbaikan kecil saja sehubungan terdapat beberapa ekspresi dalam English yang kurang tepat. Beberapa keraguan pribadi mengenai konstruksi beberapa bab dalam tesis yang sifatnya ‘eksperimen’ tidak menjadi keberatan mereka, dan menganggapnya hal yang biasa saja. Malah saat membaca laporan lengkap pengujian tesis, saya melihat ini peluang yang bisa dipergunakan untuk bekal masa depan nanti.

Hasil yang tidak dikira ini ternyata menutup kemungkinan untuk melakukan perbaikan tesis paling tidak satu bulan penuh di Wellington yang akan dibiayai oleh NZAID, yang tadinya juga akan saya pergunakan untuk berpetualang dari pulau utara sampai ke ujung selatan Selandia Baru di Bluff tidak bisa terjadi. Berhubung saran perbaikan yang disyaratkan oleh supervisor sebagai final refinement tesis ternyata hanya perlu waktu 12 menit saja, tidak memakan masa sampai satu bulan. Setelah itu si supervisor sendiri yang melakukan kerja bakti buat mahasiswa-nya dengan cara mencetak dan menjilid hardcover, malah beberapa eksemplar dikirimkan ke rumah segala.

sebelumnya pernah dipublikasikan di:

http://deceng2.wordpress.com/2011/08/10/cerita-menulis-tesis-3/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun