Jauh tak terbilang jarak, temaram gilang-gemilang.
Jauh dipikirkan, kita diam membatu.
Sukar dibayang, terjebak dalam syak nan riak.
Pindar berguguran dan mengitari, ucap doa pinta temu seorang yang merindu.
Dirapatkannya telapak tangan.
Kita lagi melamun.
Adu bertanya, riak-riak pikiran dibuat cemar.
Kelap-kelip, bertandang ketuk cahaya ke bumi.
Langit begitu gemar ku pandangi, indahnya ku heran.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!