"Kalau mau bahagia, cobalah membahagiakan orang lain. Dijamin kamu bakal merasakan Kebahagiaan yang sebenarnya." Begitu pesan guru nyaji saya sewaktu kecil. Dulu logika anak kecil saya tak mampu mencerna petuah tersebut dengan baik, malahan terkesan menolaknya. Semakin dewasa, saya melihat kebenaran apa yang dibilang guru saya tersebut.
Namanya Ani Rinawati, tapi ia biasa dipanggil Rina. Saya mengenalnya karena pernah kerja bersama sebagai pengurus komite sekolah di mana anak kami sama-sama belajar.
Sekali waktu saya mewawancarai beliau secara singkat. Kebetulan saat itu saya tertarik untuk menulis kiprahnya dalam berwirausaha. Oh ya, beliau adalah pemilih usaha Sate Maranggi Frozen, Samarina. Ia menjual produk sate maranggi frozen yang melayani pengiriman ke berbagai kota.
Saudara-saudaranya memang penyuka sate maranggi. Akan tetapi karena tempat tinggal mereka yang jauh membuat mereka tak mungkin untuk bisa melahap kuliner khas Purwakarta tersebut secara langsung. Bu Rina berinisiatif mengirim sate maranggi kepada Saudara-saudaranya tersebut. Agar tak basi, sate maranggi itu terlebih dahulu divacum dan dibekukan. Ia sempat was-was kalau sate maranggi yang dikirimnya akan basi sesampainya di Saudara-saudaranya.
"Saya bahagia ketika saudara-saudara saya bercerita soal betapa senangnya mereka bisa menikmati sate maranggi asli Purwakarta di rumahnya tanpa perlu repot ke sini,"lanjut kata Bu Rina soal motivasinya mengirim paket Sate Maranggi.
Ia semakin bahagia manakala Saudara-saudaranya memposting kirimannya di media sosial. Bagi bu Rina, itu sudah cukup membuat hatinya berbunga-bunga. Niatnya sederhana, hanya ingin berbagi kesempatan kepada saudaranya yang terentang jarak ribuan kilometer untuk dapat mencicipi kuliner khas kota tempat tinggalnya. Murah hati banget ya?
Soal kemurahan hatinya, saya memahaminya. Di Komite Sekolah, Bu Rina banyak berinisiatif untuk membuat program Donasi. Salah satu usulannya yang saya ingat adalah ketika membuat program patungan SPP dari orang tua yang mampu untuk menyantuni anak yatim dan kurang mampu di sekolah kami. Kini, program itu bahkan sudah jadi program rutin komite sekolah kami.
Ia juga tak sungkan berbagi ilmu. Ketika saya ajak untuk menjadi narasumber workshop di komunitas yang saya inisiasi, Warga Kota, ia langsung mengiyakan. Baginya, berbagi dan memberi ilmu adalah jalan untuk sama-sama mendapatkan Kebahagiaan.