Apa saja yang kamu lakukan selama masa pandemi ini? kalau saya, karena mengikuti anjuran pemerintah tentunya banyak berdiam diri di rumah. Di luar aktivitas Work from home, rutinisan saya kurang lebih begini: Makan, minum, buka hape, nonton youtube, kepoin media sosial, sesekali nulis di Kompasiana, dan kemudian di ulang kembali. Kurang lebih seperti itu sebagian besar aktivitas saya selama di rumah saja kemarin-kemarin itu.
Bosan? Sudah pasti. Buat saya yang terbiasa wara wiri, rasanya sungguh tersiksa. Pegal juga berdiam diri di rumah terus. Mau gimana lagi, sebagian tempat pelesiran juga diharuskan tutup. Entah itu mall, kafe, maupun tempat wisata.
Maka ketika memasuki era normal baru dan beberapa tempat wisata dibuka kembali, saya seperti menemukan tempat pelarian. Â ari dari kebosanan selama mengurung diri demi menghindari virus corona.
Termasuk ketika kemarin komunitas Kompasianer Purwakarta (Warga Kota) ditawari untuk main ke Badega Gunung Parang, tanpa basa basi langsung saya mengiyakan untuk bergabung. Karena masih belum lepas dari virus covid-19, Pengelola objek wisata ini mewanti-wanti kami untuk menerapkan protokol kesehatan selama berwisata ke sana. Bawa masker, handsanitizer dan tentu saja jaga jarak.
eh, sudah tahu Badega Gunung Parang itu apa? ini adalah salah satu objek wisata di Kabupaten Purwakarta yang menawarkan atraksi memanjat tebing gunung melalui tangga besi/ Via Ferrata. Tapi buat yang rada takut untuk manjat, disediakan juga jalur hiking yang tak kalah asyiknya. Kami sendiri ke sana memang tak manjat, tapi sekedar hiking saja. Mau kemping? Bisa juga kok.Â
Asal tahu saja, Gunung andesit yang memiliki ketinggian 963 meter ini sudah banyak diliput kok oleh acara program travel di televisi. Kalau travel blogger dan vlogger mah sudah gak keitung yang datang kesini.Â
Saya dan teman-teman warga kota sendiri berangkat ke Badega pada hari Sabtu minggu kemarin (25 Juli 2020). Mengingat medan menuju ke lokasi lumayan tak bersahabat, rombongan kami yang berjumlah sekitar 11 orang kompasianer menyewa mobil minibus bak terbuka. Â Asyik laah, jalan-jalan sambil menikmati udara terbuka.
Ini juga mungkin saran bagi teman-teman yang hendak ke gunung parang. Lebih baik berangkat pagi saja, apalagi buat yang niat manjat, kalau siang lumayan terik udaranya.
Rutenya sendiri dapat ditempuh melalui dua jalan. Lewat daerah Sukatani atau melalui Tegalwaru. Hanya saja kabarnya rute Sukatani lumayan parah, sehingga kami memilih rute melalui daerah Tegalwaru. Ini jarak tempuhnya terhitung lebih jauh sih.
Selepas menempuh perjalanan yang lumayan jauh, tak terasa kami bisa menginjakkan kaki di lokasi wisata. Cukup surprise juga sebenarnya, karena suasana sekitar lumayan sepi. Biasanya kalau weekend seperti ini, Gunung Parang selalu dipenuhi pengunjung. Saat kami datang di lokasi, tak terlihat ada pelancong di sini. Â Rupanya, pandemi juga terasa menggebuk sektor pariwisata yaa,...
Dari area parkiran, kami berjalan melalui trek anak tangga yang lumayan banyak menuju cek point pertama berupa warung kecil. Di sana kami sudah tunggu oleh Kang Baban, pengelola area Wisata Badega Gunung Parang.Â
Sekedar informasi, pengelola wisata gunung parang sendiri terdiri dari tiga pengelola. Pendakian melalui Via Ferrata yang dikelola oleh Kang Baban dan kawan-kawan, kemudian Sky Lodge (hotel Gantung) dan jalur tracking. Masing-masing dikelola oleh pihak yang berbeda. Badega termasuk pelopor pengelolaan Gunung Parang ini.
Via Ferrata berupa tangga besi ini akan memudahkan orang untuk memanjat dinding. tapa perlu skill climbing yang mumpuni pun, orang cukup menapaki jalur-jalur besi ini dengan mudah. Itulah mungkin kenapa ada banyak orang yang mau mencoba jalur ini. saya sendiri melihat beberapa pengunjung yang akan menjat terlihat dari golonga orang kebanyakan. Tak terlihat mereka memiliki skill memanjat tebing.Â
Tak apa sih, mencoba jalur hiking di atas jembatan bambu juga sudah menyenangkan. Apalagi dengan rombongan yang banyak bercandanya, lumayan bisa melepas penat.
Begitulah, perjalanan ini terasa menyenangkan bagi saya, lumayan bisa membuat pikiran lebih fresh lagi. Satu hal yang bikin penasaran, saya ingin menjajal mendaki via ferrata. Mungkin nanti, setelah gajian saya bakalan balik lagi deh ke sini!
Yuk, main ke Badega Gunung Parang!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H