Mohon tunggu...
Ofi Sofyan Gumelar
Ofi Sofyan Gumelar Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Warga Kota | Penikmat dan rangkai Kata

Today Reader Tomorrow Leader

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Catatan Khusus Lebaran Tahun Ini

24 Mei 2020   19:19 Diperbarui: 24 Mei 2020   19:17 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semarak takbir membahana hari ini menjadi penanda kita telah sampai di penghujung bulan suci ramadan. Walaupun Ramadhan tahun ini kita lalui nyaris tanpa kebersamaan dalam ibadah, namun selalu ada hikmah kebaikan dibaliknya. Semoga Allah menerima setiap persembahan kita kepada-Nya di bulan suci ini. Taqabbalallahu minna wa minkum shiyamana wa shiyamakum.

Tepat hari ini, umat Islam di seluruh dunia merayakan hari raya Idul Fitri 1441 H. Hari yang menjadi penanda berakhirnya prosesi ibadah ramadan selama sebulan itu kali ini dirayakan secara sederhana.

Tak ada acara mudik, tak ada sungkeman, tak ada salam-salaman secara berjamaah, dan bagi kami tak ada shalat Ied di masjid. Semua serba sederhana. Semua gara-gara pandemi covid-19 yang melanda negeri ini yang menjadi biang keroknya.

karena keterbatasan dan kesederhanaan perayaan hari lebaran kali ini, Idul Fitri tahun ini pantas untuk dikenang. Bagi saya ini bisa jadi momen kebaran yang paling berkesan, menggantikan ingatan atas Idul Fitri tahun 2014 lalu yang menjadi paling berkesan selama ini.

iya, lebaran tahun 2014 lalu kondisinya hampir-hampir mirip dengan tahun ini. Saya tak bisa mudik, bahkan tak bisa berkumpul dengan anak dan istri karena harus terpisah jarak di negeri sakura. Saat itu, saya beroleh kesempatan belajar di sana dan tak memungkinkan untuk mudik agar bisa berlebaran bersama keluarga.

Tahun ini, kondisi sedikit terulang. Bedanya saya tetap bisa bareng dengan istri dan anak, tapi tidak bisa mudik ke kampung halaman. Tak bisa bersua dengan orang tua dan sanak saudara di kampung halaman.  Bedanya lagi, tahun ini suasananya sedikit diliputi rasa waswas. Apalagi kalau bukan ancaman virus yang bisa menyebar ditengah kerumunan. Karena itu, lebaran kali ini pantas dikenang dan menjadi yang paling berkesan.

Bukan itu saja, rangkaian cerita perjalanan ibadah dan pernak perniknya selama menjalankan puasa selama 30 hari di bulan ramadan menjadi penguat kesan memorable untuk hari raya lebaran kali ini. Sebut saja, ramadan kali ini saya jadi punya banyak waktu untuk berinteraksi dengan seluruh anggota keluarga, saya bisa melaksanakan shalat tarawih berjamaah dengan seluruh anggota keluarga, saya bisa menggenapkan tadarus secara full, saya bisa mengasah skill baru dengan mengikuti rangkaian kelas online dan saya bisa lebih produktif menulis. Iya, salah satunya adalah dengan mengikuti challenge Samber THR Kompasiana ini. semua ini terasa begitu berkesan bagi saya.

Nah, khusus untuk hari lebaran kali ini, saya juga punya catatan mengapa Idul Fitri tahun ini begitu berkesan bagi saya sebagai berikut:

#DiRumahAja. Tema lebaran kali ini aktivitasnya fokus di rumah saja. Niat saya dan keluarga sejak awal ramadan bahkan selepas diumumkannya status darurat Covid-19 oleh Pemerintah, kami akan mengikuti apa yang menjadi kebijakan mereka. Salah satunya adalah himbauan untuk mengurangi aktivitas di luar dan lebih fokus di dalam rumah. karena itu, lebaran kali ini kami fokuskan di rumah saja.

Lebarannya #DiRumahAja (Sumber: Dokpri)
Lebarannya #DiRumahAja (Sumber: Dokpri)
Perdana jadi Imam Shalat Ied. Khusus buat saya, catatan pentingnya adalah inilah kali pertama saya menjadi imam sekaligus Khatib Slahat Ied. Iya, keluarga kami memang memilih untuk menjalankan ibadah shalat ied di rumah. sebagai Kepala keluarga maka saya wajib menjadi imam bagi seluruh anggota keluarga dalam menjalankan Shalat Ied ini.

Tak ada anjang sana ke tetangga. Karena fokus kami berlebaran lebih banyak #DiRumahAja, maka kami juga mengurangi aktivitas bersilaturahmi ke tetangga satu perumahan. Tradisi yang sebelumnya sering kami lakukan adalah mendatangi tetangga untuk silaturahmi. Kini kami lebih banyak diam saja, paling hanya berkunjung ke rumah samping kiri kanan dan depan rumah saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun