"Visi kami adalah menjadi perusahaan rantai pasok terbaik di dunia."
Hasmeliani Suseno, Deputi General Manager JNE, mengungkapkannya dengan tegas dihadapan saya dan para kompasianer serta jurnalis yang hadir di One Eighty Coffe, Bandung pada kamis sore (18 Juli 2019) kemarin. Hari itu, JNE sengaja mengundang kami dalam acara JNE Kopiwriting yang mengambil tema "Menentukan Strategi yang Tepat di Pasar Internasional bagi UMKM."
Sambil menyeruput kopi hidangan kafe, saya mengangguk setuju dengan statement wanita energik itu. Visi sebuah perusahaan memang harus boombastis, karena bagaimana pun akan menjadi arahan kinerja perusahaan.
Akan tetapi JNE beda, perusahaan yang punya nama lengkap PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir ini punya modal dan roadmap yang jelas untuk mewujudkan visinya tersebut. Setidaknya dari pengalaman saya berinteraksi dengan JNE serta pemaparan bu Hasmeliani, saya yakin dalam beberapa tahun ke depan bisa jadi visi ini akan semakin terwujud.
Pertama, JNE sudah punya brand awareness yang kuat dibenak masyarakat. Ngomongin pengiriman paket yaa pasti yang kepikiran yaa JNE. Simpel aja, saya kalau belanja online tanpa pikir panjang bakal memilih JNE untuk jasa pengiriman paket belanjaan saya. Saya yakin kebanyakan pembeli online lain juga akan sama. Iya gak sih?
Kedua, JNE sendiri jadi pilihan para online shop untuk mengirim barangnya. Cek aja, pada kebanyakan website atau aplikasi online shop, JNE selalu ditempatkan pada pilihan teratas buat jasa kurir mereka. Sedikit banyak, ini juga mempengaruhi mindset pembeli dalam memilih ekspedisi untuk barang yang mereka beli.
Ketiga, JNE sendiri jaringannya memang sudah sangat kuat. Pengirimannya bisa menjangkau dari wilayah barat hingga timur Indonesia. Kata Hasmeliyani, JNE kini memiliki jaringan 250 kantor operasional dan 6000 outlet yang tersebar di seluruh nusantara.
Mau angka detail soal amunisi JNE dalam melayani konsumennya? Ini dia : 8.859 armada kiriman motor, 2.254 armada mobil & truk 45.000 karyawan, 7.115 titik layanan, 600 warehouse, 4.200 pelanggan korporat, 300 flight/hari ke 514 destinasi dan 22 juta paket yang dikirim/hari. Gak berlebihan kalau saya bilang JNE sudah jadi perusahaan logistik terbaik di Indonesia.
Setidaknya tiga alasan diatas bisa jadi modal bagi JNE untuk berekspansi ke kancah internasional demi mewujudkan visinya tersebut. Modal sudah dipunya, lalu bagaimana strateginya? Dari acara JNE Kopiwriting ini saya menangkap strategi mereka merintis jalan mewujudkan visinya.
Sinergi JNE dengan Pemerintah dan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah). Mungkin itu benang merah yang saya tangkap tentang upaya JNE mewujudkan visinya. JNE sadar, Kalau mereka mau mengglobal, ia harus mengajak UMKM untuk juga mengglobal.