Mohon tunggu...
Ofi Sofyan Gumelar
Ofi Sofyan Gumelar Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Warga Kota | Penikmat dan rangkai Kata

Today Reader Tomorrow Leader

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Dewa 19, Band Terbaik

2 Oktober 2018   20:12 Diperbarui: 2 Oktober 2018   20:42 1339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dewa 19, Band Legenda Era 90an (Sumber: bintang.com)

Trend aliran musik boleh berubah, tapi bagi saya hanya satu band yang tetap jadi santapan rutin harian kuping saya, Dewa 19.

Sebagai anak 90an, episode hidup saya tak bisa dilepaskan dari band-band yang muncul di era 90an tersebut. Katanya era ini diakui memiliki kontribusi besar bagi perkembangan musik saat ini. Katanya, revolusi musik pop itu hadir di era 90an, sementara setelah itu hanya pengulangan dari musik di era ini.

Sampai sekarang musik yang masuk playlist pemutar lagu di Hape atau laptop berputar pada band-band tahun 90an. Kalau dari luar sih ada Collective Soul dan Oasis. Kalau band dalam negerinya yaa Cuma Dewa 19.

Saya ingat, album band pertama yang saya beli adalah album Band Dewa 19 pada waktu saya masih berseragam merah putih, tepatnya kelas 5 SD. Album pertama bertitel 'Dewa 19' ini jadi koleksi pertama yang saya beli. Iya, meskipun masih bocah ingusan saya sudah terbius oleh syahdunya lagu 'Kangen' yang dilantunkan oleh Ari Lasso ini. Biarpun ada lagu Abang Tukang Bakso-nya Melisa, saya memilih beli album band ini. Biar keliatan keren,...

Sejak itu, saya tak pernah lepas membeli kaset album band yang dimotori Ahmad Dhani ini jika mereka merilis album terbaru.

Sayang, koleksi kaset album Dewa itu kini telah raib. Saya termasuk jorok dalam menata koleksi kaset-kaset saya. Beberapa album terpencar dipinjam teman hingga kemudian tak kembali. Heuuu...

Seperti kebanyakan para Baladewa (sebutan fans band Dewa), alasan mengapa saya sampai ngefans pada band asal Surabaya ini tak lain karena liriknya yang puitis romantis dan melodi lagunya yang renyah di kuping. Biarpun puitis, tak sulit mencerna lagu-lagu yang diproduksi band ini. Sekali dengar langsung nempel dikuping.

Biarpun tema lagunya kebanyakan melulu tentang cinta, yang asyik adalah aransemen musiknya berbalut pop rock. Yaah, biarpun gak cadas-cadas amat, setidaknya tidak mendayu-dayu laah. Yang pasti, dengan kualitas musikalitas para personelnya yang diatas rata-rata, band ini banyak memberi beragam inovasi dalam lagu-lagunya. Selalu ada kejutan dari setiap albumnya.

Tak bisa dipungkiri otak band ini adalah Ahmad Dhani. Darinya lahir karya-karya yang dipastikan selalu jadi hits saat dirilis. Biarpun lagaknya menyebalkan, tangan dingin Ahmad Dhani-lah yang membuat Dewa bisa menjadi selegenda sekarang. Tanpa mengesampingkan kemampuan menulis lagu dari personel lain, nama Ahmad Dhani bisa jadi jaminan buat menghasilkan lagu hits.

Btw, soal arogansi dan kelakukannya yang super belagu, saya pikir dia punya hak untuk itu. Yaah, suka tak suka dia memang jeniuslah di musik. Bandingannya mungkin serupa Noel Gallagher yang jadi motor band inggris Oasis. Serupa tapi beda orang saja.

Ketika Noel Gallagher sudah malas dengan band Oasis, ya sudah mereka akhirnya bubar. Ketika Dhani bilang malas bikin album baru, ya sudah Dewa kini hanya sebatas band panggung yang memainkan lagu-lagu nostalgia buat fansnya, termasuk saya. Hahaha...

Seperti band lain yang punya umur panjang, Dewa pun tak lepas dari bongkar pasang personel. Kalau boleh dirunut, ada banyak personel yang sempat mengisi line up band ini. Selain Ahmad Dhani dan Andra Ramadhan, ada Ari Lasso, Erwin Prasetya, Wawan Junarso, Wong Aksan, Tyo Nugros, Once Mikel, Yuke Sampurna, dan Agung Yudha.

Uniknya, setiap bongkar pasang personel, justru personel tersebut membawa warna khas di band ini. Ketika Aksan masuk dalam deretan personel band ini, warna jazz sempat mewarnai deretan lagu-lagunya. Yang paling fenomenal menurut saya adalah lagu "kirana" itu. Gebukan drumnya begitu khas. Pada jaman itu, tak banyak ketukan drum dengan banyak variasi seperti pukulan Aksan. And I Love it.

Ketika Once masuk menggeser Ari Lasso, saya sempat hopeless dengan band ini. Kuping saya sudah terlalu akrab dengan suara Ari, dan mungkin gak bakal nyaman dengan lengkingan Once yang tipis. Tapi nyatanya saya salah, Once berhasil memberi warna tersendiri di lagu Dewa dan saya kemudian suka. Balik lagi, mungkin ini juga salah satu kejeniusan Ahmad Dhani dalam mencari personel buat bandnya. Entahlah,...

Lalu album mana yang paling bagus dari mereka? Well, ini mungkin subjektif, tapi saya paling suka album Terbaik-Terbaik dan Pandawa Lima. Entahlah, mungkin karena saat album itu dirilis saya sedang ada di fase kehidupan anak SMA, yang katanya semau hal pada masa itu terasa terbaik,... pada akhirnya lagu-lagu di kedua album tersebut mengendap terus di otak saya sebagai album yang paling sering diputar.

Synchronize dan Kesempatan Melihat Aksi Panggung Dewa

Saya bukan deretan fans garis keras yang harus selalu hadir dalam setiap pertunjukan band idolanya. Yaah, seingat saya perburuan paling jauh menonton Dewa manggung itu ketika saya terbang ke Bali buat nonton mereka di acara Festival musik Soundrenaline. Kalau gak salah itu jadi momen pertama kali manggungnya kembali Ari bersama Dewa 19. Sttt,...tahu gak siapa yang ngebiayain saya terbang ke Bali? Kompasiana. Yap, sebulan sebelumnya saya menang blogcompetition kompasiana bareng Kementerian Perhubungan. Waktu itu saya menang juara I dan diganjar tiket bolak-balik ke Bali. Uhuyyy,...

Makanya ketika membaca deretan line up artis yang akan mengisi gelaran Syncronize Fest 2018 ini, saya melonjak kegirangan. Ada band favorit saya yang akan perform disana. Tak tanggung-tanggung mereka menggandeng dua (mantan?) vocalisnya sekaligus, Ari Lasso dan Once Mikel.

Biarpun pernah sepanggung dalam beberapa Show, tapi saya belum pernah menonton secara langsung perform mereka. Palingan di video youtube. Gak asyik sih kalau gak nonton live mah.  

Bagi saya, ini bisa jadi kesempatan langka yang terulang kembali. Rugi banget saya kalau tak bisa hadir di Synchronize Festival nanti. Kapan lagi bisa menikmati lagu Dewa yang dinyanyikan oleh penyanyi aslinya? Maksudnya yaaa saya sih inginnya lagu Dewa era Ari Lasso ya dinyanyikan Ari Lasso saja, demikian juga pas lagu Once yaa yang nyanyi Once. Lebih Afdol gituh.

Ya sudah, sambil menunggu tanggal 6 Oktober 2018 tiba, saya mau ngapalin dulu lagu-lagunya Dewa 19. Biar bisa nyanyi bareng nanti ...   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun