Mohon tunggu...
Ofi Sofyan Gumelar
Ofi Sofyan Gumelar Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Warga Kota | Penikmat dan rangkai Kata

Today Reader Tomorrow Leader

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Radio, BNPB, dan Upaya Menyuarakan Sadar Bencana

4 Juli 2017   12:29 Diperbarui: 7 Juli 2017   07:59 841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kajian Dampak Bencana di Indonesia (Sumber: kompas.id)

Ketiga, BNPB dapat menyasar program radio lain selain sandiwara dalam mengedukasi masyarakat sesuai segmentasi pendengarnya. Survey Nielsen tahun 2016 menyebutkan bahwa program musik masih menjadi program favorit yang banyak diputar pendengar radio. Uniknya, survey tersebut juga merinci kategori umur pendengar program musik tertentu. Misal, musik dangdut banyak didengar oleh Generasi X (usia 35-49 tahun) yang mencapai 31%, kemudian baby boomers (50-65 tahun) 31% dan silent Generation (65 tahun ke atas) sebanyak 13%. Sementara, generasi Milenials (15-34 tahun) dan Generasi Z (10-14 tahun) lebih menyukai musik pop yang menyumbang angka berturut-turut 49% dan 39%.

Dari survey ini bisa dipetakan segmen pendengar mana yang akan dituju untuk edukasi bencana. Contohnya, untuk  mengedukasi generasi masa depan (milenials dan Z) maka BNPB bisa menyisipkannya dalam program musik pop. BNPB bisa meminta penyiar acara tersebut untuk menyampaikan informasi seputar kebencanaan, tentu dengan gaya penyampaian mereka masing-masing.

Keempat,memperkuat perananan radio komunitas sebagai media informasi pemantau potensi bencana di daerah. Sebagaimana telah disebutkan, di berbagai daerah terdapat beberapa radio komunitas yang secara aktif melaksanakan pemantauan dini terhadap potensi bencana. BNPB bisa memberikan training, pelatihan bahkan mungkin bantuan teknis lainnya bagi pengelola radio komunitas yang berhubungan dengan aspek kebencanaan sehingga mereka memiliki kapasitas lebih dalam menyampaikan informasi bencana bagi pendengarnya.

Tentu saja ada banyak kebijakan lain yang bisa diambil BNPB dalam membentuk budaya sadar bencana memalui pemanfaatan media radio ini. Bagi saya sendiri pendekatan melalui Sandiwara Radio seperti yang dilakukan BNPB kini, sudah on the track. Pelan-pelan, ke depan budaya sadar bencana ini akan terbentuk di masyarakat dan korban bencana seperti yang terjadi di Kawah Sileri Dieng kemarin dapat lebih diminimalisir. Semoga!

Simak Videografisnya berikut ini (Sumber: dokpri) :


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun