Seingat saya, Suteraloop membawa kami blusukan disekitar area Downtown. Beberapa fasilitas komersil yang kami lewati antara lain Mal Alam Sutera, IKEA, The Prominance Building, dan kawasan pertokoan. Untuk melihat kawasan residensialnya, kami diajak masuk ke cluster Sutera Tiara. Dari sini, tahulah saya kalau mereka menerapkan double gate system untuk masing-masing cluster. Ini yang membuat rumah-rumah di Alam Sutera tak berpagar. Lha, sudah aman kok! Lagi pula sejauh berkeliling Alam Sutera, kami kerap berpapasan dengan kendaraan crew security Alam Sutera. Yakin deh, tambah aman aja tinggal disini.
Satu hal yang membuat saya terkesan adalah lingkungan asri di sepanjang perjalanan Suteraloop ini. Beberapa ruas jalan begitu hijau dengan adanya deretan pohon trembesi rindang yang memayungi jalan raya. Alam Sutera menyebutnya green tunnel. Selain peneduh, trembesi terkenal memiliki daya hisap karbon dioksida yang kuat, sehingga dapat mengurangi polusi asap kendaraan bermotor. Belum lagi dengan jalur pedestrian yang lebar serta jalur sepeda yang membentang di sepanjang jalan Alam Sutera.
Tiba-tiba saya teringat akan konsep kota aktif (active city) yang pernah saya pelajari sewaktu kuliah dulu. World Health Organization (WHO) menyebut kota aktif adalah kota yang infrastrukturnya dirancang untuk mengajak warganya aktif bergerak. Simpelnya, kota ini memiliki sifat walkable, bikeable dan playable. Konsep kota aktif dilatarbelakangi oleh kecenderungan masyarakat urban yang jarang bergerak, entah karena kerja kantoran yang lebih banyak duduk dimeja, atau karena pengaruh teknologi yang semakin memanjakan orang. Active City berusaha menggiring warga agar mau aktif bergerak, tentu supaya lebih sehat. Bagi saya, Alam Sutera telah memenuhi kriteria ini.
Soal walkable dan bikeable, saya melihat sendiri bagaimana jalan raya di kawasan ini dilengkapi fasilitas pedestrian yang nyaman serta jalur sepeda yang lumayan panjang. Resminya, kawasan ini punya 5,3 KM running dan Cycling track. Toh kalaupun gak ada bikeline, jalanannya yang lebar tetap nyaman kok buat bersepeda, ada green tunnel membuat jalanan Alam Sutera begitu teduh. Jangan lupa, Suteraloop bisa menjadi sarana yang menggoda warga untuk keluar rumah tanpa perlu mengeluarkan mobil pribadi mereka. Ya, ciri lain kota aktif adalah punya sarana transportasi yang mudah diakses warga untuk pergi ke berbagai sudut kawasan.
Soal playable, Alam Sutera punya taman-taman yang bertebaran di beragam sudut kawasan, serta fasilitas playground bagi anak-anak disetiap clusternya. Bagi warga juga disediakan  pusat olahraga untuk mereka mencari keringat. Soal tempat nongkrong, ada banyak pusat jajan dan mall yang membuat warga semakin betah bermain. Jangan lupa, pengelolanya gencar menggelar event olahraga disana. Contohnya, AnyoRun yang sedang digelar saat kami datang. Kalau car free day mah sudah pasti diadakan setiap hari minggu.
Fasilitas Panic Button Untuk keadaan Darurat
Fasilitas lain yang saya sebut keren dan inovatif adalah panic button yang tersebar di seluruh kawasan Alam sutera. Fasilitas ini dimaksudkan sebagai alat untuk menghubungi pihak pengelola Alam sutera apabila terjadi keadaan darurat. Panic button berupa sistem audio videoyang terhubung langsung dengan command center yang dikelola 24 jam. Dengan back up CCTV, warga yang menggunakan panic button akan terlihat di command center secara real time. Kerennya lagi, fasilitas ini tersebar di kawasan Alam sutera setiap 500 meter sekali.
Kami sempat diajak mencoba simulasi menggunakan panic button ini di salah satu sudut kawasan residensial. Begitu tombol ini ditekan, terdengar suara petugas yang sigap bertanya keluhan kami. Sekitar 7 menit setelah komunikasi lewat audio di panic button tersebut, mobil patrol keamanan menghampiri lokasi panic button yang kami coba. Ketika ditanya berapa estimasi waktu yang dibutuhkan mereka untuk datang ke lokasi emergency call panic button tersebut, dijawab kurang dari 10 menit saja. Yaa lumayan sigap juga!
Pak Yanto, perwakilan command Center menjelaskan beberapa fungsi dari fasilitas ini. Pertama, memantau kondisi jalan di kawasan Alam sutera. Ini terkait dengan simpul-simpul kemacetan, sehingga lewat pantauan CCTV jika ada kemacetan bisa segera direkayasa penanganannya. Termasuk koordinasi dengan pihak kepolisian apabila terlihat ada kejadian kecelakaan lalu lintas. Kedua, kontrol terhadap panic button. Jika ada warga yang menekan panic button ini, mereka bisa segera meresponnya. Ketiga, memantau asset manajemen, mulai gudang, kasir, brangkas dan pengolahan air. Terakhir, pengawasan darurat, seperti memantau debit air di pintu air. Command Center juga bisa memantau posisi Suteraloop yang sedang beroperasi, sehingga mereka bisa memberikan informasi jika ada warga yang bertanya posisi Suteraloop terdekat.