Fakta Keempat, Semen Padang merupakan salah satu perusahaan yang peduli terhadap pengelolaan lingkungan. Ini menarik, mengingat industri semen merupakan salah satu industri yang sangat polutan bagi lingkungan. Bagi saya, fakta keempat ini merupakan fakta terpenting yang bisa kita temukan dari Semen Padang. Bukan apa-apa, ditengah isu global warming, aktifitas industri kadang menjadi isu yang menakutkan bagi lingkungan. Wajar apabila kita perlu mengapresiasi upaya mereka untuk lebih ramah lingkungan dalam kegiatan proses produksi mereka.
Sejauh mana mereka menerapkan budaya go green dalam proses produksinya? Dari berbagai sumber, saya punya beberapa catatan untuk melihat kiprah mereka dalam mengelola lingkungannya ini.
Komitmen Semen Padang dalam mengelola lingkungan bisa kita lihat dari visi misi perusahaan ini. dari laman visi misi dalam website resminya, jelas tercantum bagaimana isu lingkungan menjadi bagian dari roda produksi perusahaan.
Lihat saja, visi mereka menyebutkan: Menjadi industri persemenan yang andal, unggul, dan berwawasan lingkungan di Indonesia bagian barat dan Asia Tenggara. Sangat kentara bagaimana perusahaan ini mencantumkan isu wawasan lingkungan dalam visi mereka ini. Visi soal wawasan lingkungan ini kemudian dijabarkan lebih spesifik dalam misi mereka, terutama dalam misi keempat; Memberdayakan, mengembangkan dan mensinergikan sumber daya perusahaan yang berwawasan lingkungan.
Salah satu implementasi menarik dari penerapan teknologi ramah lingkungan di Semen Padang adalah instalasi Waste Heat Recovery Power Generation (WHRPG) di plant Indarung V Semen Padang. Instalasi ini merupakan proyek penerapan hasil kerjasama dengan NEDO Jepang. WHRPG bekerja sebagai pembangkit listrik dengan memanfaatkan energi panas yang dihasilkan dari berbagai proses produksi Semen. Keren…
[caption caption="Instalasi WHRPG di Site Indarung V"]
Berikutnya, dalam penilaian Proper Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Semen Padang berhasil meraih predikat biru selama tiga tahun berturut-turut. Meskipun belum meraih emas atau hijau sebagai bukti predikat tertinggi dalam penilaian kinerja lingkungan perusahaan ini, setidaknya perolehan label biru ini bisa dilihat sebagai komitmen serius Semen Padang dalam mengelola lingkungan.
Eh, tahu Proper kan? Proper adalah program penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup. Penilaian ini dilakukan terhadap industri-industri yang memiliki dampak tinggi terhadap lingkungan, terutama soal aspek mencemari lingkungan dari proses produksi mereka. Penilaian ini termasuk bagaimana kepatuhan mereka terhadap peraturan-peraturan terkait isu lingkungan yang ada. Nah, penilaiannya diberikan berdasarkan label warna; emas diberikan pada mereka yang konsisten menunjukkan keunggulan lingkungan dalam proses produksi mereka.
Hijau menunjukkan upaya perusahaan sudah melebihi ketentuan peraturan, biru diberikan bagi mereka yang sudah melakukan pengelolaan lingkungan sesuai peraturan, merah diberikan pada mereka yang sudah melakukan upaya pengelolaan lingkungan namun belum memenuhi ketentuan peraturan, sedangkan hitam diberikan pada perusahaan yang melanggar peraturan, melakukan pencemaran tanpa ada upaya pengelolaan lingkungan.  Weiss, kok tahu banyak sih? Hahaha…gini-gini saya pernah bertugas di Instansi Lingkungan Hidup lumayan lama.Â
Sebagai mantan aparatur lingkungan hidup (halah……) yang sering mendampingi tim Kementerian dalam melakukan verifikasi Proper ke perusahaan-perusahaan peserta Proper, saya bisa tahu persis betapa sulit untuk sekedar mendapat label biru saja. Variabel serta cek data administrasi dan lapangan yang dilakukan tim proper begitu detail. Raihan predikat biru sudah merupakan prestasi besar bagi industri-industri yang masuk dalam penilaian Proper. Â
Apapun itu, rasanya menarik untuk disimak bagaimana upaya mereka ke depannya dalam pengelolaan lingkungannya. Tentu saja bukan hanya sebatas meraih peringkat emas dalam Proper atau penghargaan lingkungan lainnya, lebih dari itu yang terpenting adalah bagaimana mereka bisa menjaga lingkungannya ke depan. Bukan hanya demi masyarakat disekitar lokasi industri saja, tapi juga demi menjaga dunia ini untuk tetap nyaman ditinggali.