Ini adalah era borderless, free flow, dan interconnected. Ketika internet semakin membuat jarak seolah menjadi tak berarti, ada peluang disana untuk mendobrak berbagai keterbatasan, termasuk dalam hal pendidikan. Disaat Indonesia dihadapkan pada masalah fasilitas pendidikan yang minim, kekurangan tenaga pengajar, serta biaya pendidikan yang semakin sulit dijangkau masyarakat kelas menengah ke bawah, model Edukasi online memberi peluang bagi setiap anak bangsa untuk meraih pendidikan  tanpa batas.
[caption caption="Pendidikan Tanpa Batas Dengan Internet (ilustrasi: maxmanroe.com)"][/caption]Beberapa tahun terakhir, tawaran beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang master maupun doktoral semakin banyak. Berbagai negara serta lembaga Beasiswa Internasional banyak memberi kesempatan bagi warga negara di dunia ketiga untuk melanjutkan pendidikan ke universitas terbaik di luar negeri. Indonesia tak luput dari tawaran untuk meraih pembiayaan gratis tersebut. Beasiswa AusAid, Fullbright, Erasmus Mundus maupun Monbukagakusho semakin popular bagi para pemburu beasiswa. Dari pemerintah sendiri, kini ada lembaga LPDP yang sedang gencar-gencarnya mendorong pemuda terbaik dari berbagai penjuru tanah air untuk meneruskan pendidikan mereka ke jenjang S2 dan S3 secara gratis.
Kesempatan akan semakin terbuka lebar bagi mereka yang berasal dari daerah tertinggal. Ausaid memberi peluang lebih bagi wanita dan mereka yang berasal dari wilayah Indonesia timur. Demikian pula Fullbright atau yang lainnya, memberi porsi yang lebih besar bagi mereka yang berasal dari wilayah pelosok, atau yang tergolong marjinal. Ini bukan berarti mereka yang berasal dari wilayah Jawa dan sekitarnya peluangnya menjadi lebih sedikit, kesempatan tetap terbuka lebar.
Sayangnya, terdapat kesenjangan antara besarnya kesempatan beasiswa tersebut dengan realita yang ada. Salah satu permasalahannya ada pada persyaratan kemampuan bahasa Inggris, umumnya berupa skor TOEFL yang harus lebih dari 550. Kemampuan berbahasa Inggris menjadi syarat mutlak. Banyak pemburu beasiswa terganjal pada syarat ini. Dengan tiga masalah yang kerap dihadapi wilayah Indonesia sebagaimana disebut di bagian awal tulisan ini, hal tersebut bisa menjadi ganjalan bagi sebagian orang. Padahal jika bicara soal kecerdasan, Indonesia punya banyak kandidat untuk meraih beasiswa yang ditawarkan. Inilah gap yang sering ditemui di Indonesia.
Mereka yang di daerahnya tidak terdapat lembaga bahasa Inggris terkendala akan susahnya mencari tempat bimbingan TOEFL. Mereka yang tak memiliki kemampuan finansial mencukupi tak memiliki daya untuk mendaftar pada lembaga bimbingan TOEFL. Tahu sendiri, biaya Kursus intensif TOEFL bisa mencapai angka jutaan rupiah. Belum lagi soal waktu, banyak pelamar beasiswa terkendala waktu untuk kursus TOEFL secara klasikal karena habis untuk pekerjaan mereka.
Kondisi diatas disadari oleh Budi Waluyo, seorang kandidat PhD dari Lehigh University, Amerika Serikat. Dia adalah awardee Fullbright Presidential Scholarships asal Bengkulu. Sebelumnya ia sempat mengenyam pendidikan S2 di University of Manchester dengan beasiswa IPF Ford Foundation. Untuk mengurai gap diatas, Budi kemudian membuat sekolah TOEFL gratis secara online bagi bagi warga Indonesia siapa saja di mana saja. Ia kemudian menjadi mentor bagi mereka yang ingin belajar TOEFL.
[caption caption="Sekolah TOEFL Gratis (sumber: sdsafadg.com)"]
[caption caption="Siswa Mengerjakan TOEFL Prediction Test Secara Mandiri (sumber: sdsafadg.com)"]
Ternyata, respon masyarakat Indonesia untuk mengikuti sekolah TOEFL gratis ini sangat banyak. Seminggu setelah dilaunching pada bulan Mei 2015, jumlah pesertanya mencapai lebih dari 4000 siswa. Kini setiap dibuka kelas baru, tak kurang dari 13 ribu orang mendaftar. Sebarannya pun mencakup berbagai pulau yang ada di seluruh wilayah Indonesia. Ini membuktikan bahwa gap antara kesempatan beasiswa dengan kemampuan siswa untuk mencapai persyaratan nilai TOEFL memang benar adanya. Ternyata Ada banyak anak muda yang ingin melanjutkan sekolah namun terkendala pada persyaratan skor TOEFL. Dan sekolah TOEFL ini menjadi jalan bagi mereka yang memiliki keterbatasan dalam hal tersebut melalui konsep kursus online gratis.
[caption caption="Sebaran Murid Sekolah TOEFL (sumber: sdsafadg.com)"]
IndonesiaX, Platform Edukasi Online untuk Pendidikan Indonesia
Dari kompasiana, saya kemudian mendapat informasi tentang IndonesiaX, sebuah platform Massif Open Online Course (MOOC) yang menyediakan berbagai materi pembelajaran bagi masyarakat Indonesia. Sejumlah institusi serta pakar terkemuka menjadi jaminan mutu kualitas pengajaran didalamnya. Sebut saja, ada Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Terbuka, dan NetTV adalah sejumlah institusi yang tergabung disini. Sejumlah pakar, seperti Prof, Rhenald Kasali, Prof. M. Nuh dan Ito Warsito adalah beberapa nama yang menjadi dewan penasehat di IndonesiaX.Â
[caption caption="Belajar Gratis Melalui IndonesiaX (sumber: www.Indonesiax.co.id)"]
[caption caption="Beragam Materi Berkualitas Hadir di IndonesiaX (sumber: www.indonesiax.co.id)"]
[caption caption="Edukasi Online Berplatform MOOC (Sumber: wikipedia)"]
IndonesiaX yang dikelola oleh PT. Education Technology Indonesia (ETI) ini ternyata perkembangannya demikian massif. Sejak dilaunching agustus 2015, jumlah pesertanya sudah lebih dari 25 ribu yang tersebar diberbagai wilayah Indonesia. Jumlah yang sangat besar jika dibanding sekolah TOEFL. Wajar saja ya, IndonesiaX dikelola secara professional sehingga punya power lebih. Demikian pula jika dilihat dari sejumlah materi kursus didalamnya, lebih beragam serta disajikan oleh pakarnya.
Dengan sejumlah institusi serta pakar terkemuka yang terlibat, saya penasaran untuk mencoba mengikuti kursus ini. Materi kursus yang diberikan terlalu berharga untuk dilewatkan. Karena sebelumnya sudah merasakan manfaat sistem edukasi online ini melalui Sekolah TOEFL, saya percaya saya tidak akan kesulitan menjadi siswa IndonesiaX. Faktanya, proses registrasinya sangat simpel, tak beda dengan proses saat membuat akun email. Demikian pula dalam proses belajarnya. Disini materi diberikan dalam bentuk video maupun teks. Disini ada pula ujian online, dan ruang diskusi antara siswa sehingga siswa bisa berinteraksi satu dengan lainnya. Setidaknya pengalaman ini sudah saya alami dengan mengikuti kursus  Self Driving: Are you a Driver or a Passenger?.
[caption caption="Proses Registrasi IndonesiaX Tanpa Ribet (sumber: Indonesiax.co.id)"]
[caption caption="Registrasi Dalam Hitungan Detik (sumber: indonesiax.co.id)"]
[caption caption="Materi Disampaikan Berupa Video dan Teks di IndonesiaX "]
Â
Edukasi Online Membentuk Karakter Bangsa
Dari pengalaman mengikuti dua kursus online gratis tersebut diatas, saya berani mengatakan bahwa pembelajaran dengan sistem ini bisa mendorong pembentukan karakter bangsa. Edukasi online ternyata bisa membentuk siswanya menjadi seorang yang tangguh, mandiri dan bertanggung jawab.
Pertama, belajar secara online menuntut kemandirian. Ketika materi kursus bisa didownload secara mudah, kita bisa mempelajarinya kapan saja dan dimana saja. Bukan masalah mudah untuk bisa meluangkan waktu menyimak materi yang diberikan. Rasa malas, atau mungkin merasa tidak punya waktu karena kesibukan bisa menjadi godaan untuk mengabaikan materi kursus. Belum lagi dalam metode kursus online ini tidak ada guru yang membimbing saat kita belajar. Disini butuh disiplin dan kemauan kuat mempelajari materi ini. Bukankah ini akan membentuk siswa menjadi pribadi tangguh?
Soal tanggung jawab, tentu belajar melalui sistem ini menuntut kejujuran kita. Saat mengerjakan test atau soal ujian, tak ada guru yang mengawasi. Soal alokasi waktu, atau sekedar mencontek materi yang kita punya akan sangat mudah untuk dilakukan. Mau jujur atau tidak? siswalah yang menentukannya. Bukankah ini membantu kita (siswa) untuk menjadi lebih jujur?
Hadirnya edukasi online seperti IndonesiaX ternyata bukan hanya membuka kesempatan setiap anak bangsa untuk mengasah pendidikannya saja, akan tetapi secara tidak langsung juga membentuk karakter siswanya. Ternyata edukasi online bukan hanya soal peningkatan skill saja, tapi juga soal membentuk karakter siswanya. Dengan diversifikasi materi Kursus yang lebih luas, apalagi jika menyentuh aspek skill yang banyak dibutuhkan masyarakat, yakinlah akan semakin banyak orang tertarik belajar melalui edukasi online ini. Pada akhirnya, kehadiran IndonesiaX dan berbagai model kursus online lainnya akan membantu terwujudnya masyarakat Indonesia yang memiliki skill tinggi serta berkarakter. Bukan begitu?Â