Mohon tunggu...
Ofi Sofyan Gumelar
Ofi Sofyan Gumelar Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Warga Kota | Penikmat dan rangkai Kata

Today Reader Tomorrow Leader

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Pertalite, Paduan Sempurna untuk Teknologi Yamaha Blue Core

6 September 2015   22:31 Diperbarui: 6 September 2015   22:39 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teknologi Blue Core

Teknologi Blue Core Yamaha ini pada dasarnya adalah inovasi yang dilakukan oleh Yamaha terhadap desain konstruksi mesin yang sudah ada, istilahnya merekonstruksi ulang setelan mesin yang ada. Apa yang diharapkan dari hasil rekonstruksi ini adalah akan dihasilkan mesin yang mampu menghasilkan proses pembakaran menjadi lebih sempurna, bensin lebih irit, jarak tempuh lebih jauh. Untuk menghasilkan mesin dengan karakteristik tersebut, rekonstruksi mesin harus berprinsip pada tiga hal; meningkatkan efisiensi pembakaran (increasing combustion efficiency), mengurangi potensi tenaga yang hilang (reducing power loss), dan meningkatkan efisiensi pendinginan (increasing cooling efficiency). 

Rekonstruksi yang dilakukan dalam rangka meningkatkan efisiensi pembakaran, antara lain dengan dilakukan dengan menggunakan kapasitar alat pembersih udara (air cleaner) yang besar; mengoptimalkan settingan sistem injeksi bahan bakar; mengoptimalkan layout dan ruang pembakaran yang lebih kompak.

[caption caption="Perbandingan Kinerja Pembakaran Teknologi Blue Core dengan Desain Mesin Sebelumnya (Sumber: Channel Youtube Freedom Otomotif)"]

[/caption]

Sedangkan untuk meningkatkan efisiensi pendinginan, dilakukan dengan mendesain posisi radiator dan cooling fan yang lebih kompak pada sisi samping mesin; mendesain thermostat dengan penambahan katup bypass yang menjaga sirkulasi pendingin pada radiator untuk memaksimalkan proses pendinginan untuk mencapai efisiensi bahan bakar; serta menggunakan DiASil silinder berbahan full  aluminium yang berkontibusi pada performa pendinginan yang lebih maksimal.

[caption caption="Konfigurasi Sistem Pendingin dalam Teknologi Blue Core Yamaha (sumber: channel Youtube Freedom Otomotif)"]

[/caption]

Terakhir, untuk mengurangi potensi tenaga yang hilang, rekonstruksi dilakukan dengan menambahkan roller rock arm yang berfungsi mengurangi resistensi friksi; penggunaan offset Silinder untuk mengurangi daya tekan piston terhadap dinding silinder yang dapat mengurangi daya friksi; dan penggunaan Compact ACM yang berfungsi sebagai generator listrik yang efisien.

Dari ketiga prinsip rekonstruksi mesin inilah, teknologi Blue Core mampu menghasilkan mesin yang  irit, tapi tetap bertenaga. Dengan teknologi Blue Core ini, mesin tetap handal meskipun dipake dalam jangka waktu yang lama.

Pertalite untuk Teknologi Blue Core

Mesin yang handal akan bekerja optimum apabila disuplai dengan bahan bakar yang sesuai karakteristik mesin tersebut. Mesin motor Yamaha berteknologi Blue Core disetting dalam rasio kompresi berkisar pada angka 9.3:1 sampai dengan 10,5:1. Untuk mendukung kinerja mesin pada rasio ini perlu didukung dengan bahan bakar dengan nilai oktan minimal 90. Nah, Pertalite memiliki nilai Research octane number (RON) 90, artinya memenuhi standar untuk dipakai pada mesin Blue Core. Inilah alasannya mengapa motor Yamaha yang saya pinjam memiliki performa maksimal.

Sedikit membahas hubungan nilai oktan dengan rasio kompresi motor, nilai oktan pada bahan bakar ini sangat berhubugan dengan peruntuka rasio kompresi, dimana rasio kompresi adalah perbandingan antara volume langkah piston dengan volume ruang bakar saat piston pada posisi titik mati atas (TMA). Makin tinggi rasio kompresi mesin maka membutuhkan bahan bakar dengan nilai oktan makin tinggi (makin tahan tekanan tinggi sebelum terbakar). Karena itu, penting untuk megetahui berapa rasio kompresi motor yang kita pakai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun