Â
Satu catatan lainnya soal bagaimana TMMIN memanjakan karyawannya adalah dalam hal urusan makan. Kami kebetulan diajak makan siang di lokasi kantin karyawan untuk sekedar melihat bagaimana suasana disana. Ternyata Toyota juga sangat memperhatikan soal gizi karyawan. Selain menu yang variatif, takaran gizi hidangannya pun telah terukur untuk memenuhi kebutuhan karyawan dalam bekerja. Jangan tanya yaa bagaimana kondisi kantinnya, nyaman dan tenang banget deh…
Untuk urusan pengembangan skills, selain menyediakan ruang pelatihan di lokasi produksi, TMMIN juga menyediakan training center dan Toyota Institute Indoensia dengan jumlah investai sebesar 2 juta US Dollars. Angka yang besar menunjukkan bagaimana komitmen mereka dalam mengembangkan SDM mereka. Hasilnya? Beberapa kali para karyawan ini menjuarai kontes keterampilan khusus karyawan Toyota se asia pasifik. Bukti bahwa konsep mereka berjalan dengan sangat baik.
Diluar itu, ada satu hal sederhana yang bisa saya catat bagaimana mereka begitu menghargai karyawannya. Alih-alih menyebut pekerja, workers atau employee, manajemen Toyota lebih memilih menggunakan kata member bagi karyawannya. Penyebutan ini berlaku bagi semua divisi dan level, entah itu dibagian kantoran, atau mereka yang ada di lini produksi. Entah itu level staff atau managerial, semua disebut sebagai member. Bagi saya, konotasinya terasa lebih dekat,…tidak ada jarak satu dengan lainnya, dan sebagai pengakuan bahwa mereka sama pentingnya. Ini sih memang tafsiran saya saja, tapi rasanya tidak akan meleset jauh dari itu maknanya.
Dari apa yang saya lihat dari kegiatan kompasianavisit ke lokasi produksi TMMIN Sunter Plant 1 ini, Â ada satu pelajaran yang bisa saya ambil, bahwa dibalik kecanggihan teknologi yang ada dalam proses produksi sebuah industry otomotif Toyota, ternyata factor terpenting keberhasilan mereka terletak bagaimana mereka memperlakukan karyawannya. Bagi Toyota, karyawan bukanlah asset yang harus diekspoitasi, tapi karyawan dilihat sebagai bagian keluarga besar yang harus diberi kesempatan untuk berkembang, tumbuh sejahtera seiring dengan kemajuan perusahaan. Hal ini yang kadang sering dilupakan oleh korporasi besar dalam memaknai karyawan yang mereka miliki. Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H