Mohon tunggu...
ujang caya45
ujang caya45 Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa

membaca buku dengan cerita yang baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cerita Rakyat

22 Juni 2024   17:06 Diperbarui: 22 Juni 2024   17:41 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melestarikan Warisan Budaya Cerita rakyat adalah bagian penting dari warisan budaya, menyediakan tautan ke masa lalu dan melestarikan tradisi-tradisi budaya dan adat. Narasi-narasi ini seringkali menampilkan peristiwa sejarah, tokoh-tokoh, dan praktik-praktik budaya, yang diturunkan dari generasi ke generasi. Dengan mempelajari cerita rakyat, kita dapat memperoleh wawasan tentang konteks-konteks budaya, sosial, dan ekonomi masyarakat yang menghasilkannya.

Relevansi di Era Modern

Meskipun kemajuan teknologi dan bentuk-bentuk hiburan modern, cerita rakyat tetap relevan di era kontemporer. Narasi-narasi ini tetap mengajar keterampilan hidup yang penting, menyediakan hiburan, dan melestarikan warisan budaya. Selain itu, cerita rakyat telah diadaptasi ke dalam berbagai bentuk media, seperti film, sastra, dan teater, menjamin relevansinya dan daya tariknya.

Kesimpulan

Cerita rakyat adalah bagian integral dari budaya manusia, berfungsi sebagai jendela ke masa lalu dan refleksi nilai-nilai dan tradisi-tradisi masyarakat. Melalui bentuk-bentuk dan tema-temanya, cerita rakyat menyediakan hiburan, edukasi, dan sosialisasi, sementara melestarikan warisan budaya. Artikel ini telah menjelajahi ruang lingkup cerita rakyat, mempelajari signifikansinya, karakteristik, dan fungsi-fungsinya dalam masyarakat di seluruh dunia.

Referensi

Bascom, W. (1965). The Forms of Folklore: Prose Narratives. Journal of American Folklore, 78(307), 3-20.

Dundes, A. (1965). The Morphology of North American Indian Folktales. Journal of American Folklore, 78(308), 21-41.

Propp, V. (1968). Morphology of the Folktale. University of Texas Press.

Thompson, S. (1946). The Folktale. Holt, Rinehart and Winston.

Zipes, J. (1994). Fairy Tales and the Art of Subversion. Routledge.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun