Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Apa dasar realitas ?

3 Februari 2025   18:15 Diperbarui: 3 Februari 2025   18:15 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Gambar ; @kesadaranuniversal


APA DASAR REALITAS ?

Pertanyaan yang sederhana dan sangat mendasar tapi rumit untuk dijawab, Mengapa ?

Karena sains,filsafat maupun agama memiliki jawaban berbeda.Dalam sains saja teori Newton,teori relativitas serta teori kuantum bisa memiliki jawaban berbeda, karena 3 teori besar itu melihat realitas dari dimensi berbeda.Apakah 3 teori besar ini saling meruntuhkan ketika bicara kenyataan ? Sebenarnya tidak

Dalam filsafat seperti kita tahu ada beragam aliran ontologi,bahkan yang berlawanan pandangan seperti idealisme vs materialism.Dalam agama wahyu jawaban akan terfokus pada satu jawaban karena di muarakan hanya pada satu Tuhan walau di ruang penafsiran bisa ada beda pendapat

Secara logika dan contoh di dunia nyata untuk memahami dasar tentu kita mesti mengamati permukaan karena permukaan mencerminkan dasar dan dasar bisa diselami lewat permukaan.Secara logika permukaan mustahil kontradiksi dengan dasar karena permukaan adalah fenomena yang dihadirkan oleh adanya dasar atau karena memiliki dasar.Bila antara permukaan dengan dasar difahami berlawanan-kontradiksi maka yang keliru nampaknya adalah sang pengamat dan bukan obyek

Istilah "permukaan" di dunia metafisika atau di dunia ilmu secara umum itu sering merujuk pada suatu yang nampak-yang lahiriah-yang empirik, Sedang dasar nya sering difahami sebagai suatu yang abstrak atau tak nampak atau metafisis kalau dalam metafisika

Di dunia metafisika hubungan antara yang nampak sebagai permukaan dengan yang abstrak sebagai dasar itu di telusuri oleh akal melalui mekanisme hukum kausal, Contoh adanya hal beraturan di alam itu menunjukkan adanya mekanisme deterministik terus dihubungkan dengan keharusan adanya penata.Dan prinsip kebetulan (menolak adanya desainer) ditolak karena tidak sinkron dengan hukum kausalitas

Nah cara sains berbeda, Dalam dunia sains upaya untuk mencari dasar dari realitas itu bukan dengan cara berpikir logic tapi mencarinya dengan cara menelusurinya hingga ke level dunia kuantum lalu bertemulah dengan narasi seperti ketakpastian-probabilitas-realitas yang seperti ilusi-absurditas-dualisme gelombang partikel-fenomena partikel tuhan,dark energi,dark matter dlsb

Jadi sains tidak peduli dengan argument logic atau cara cara akal dalam mereduksi dunia nampak karena acuan sains bukan logika atau permainan akal tapi pengamatan atas obyek materi sebatas ia dapat diamati tentunya

Nah kontradiksi antara pandangan berdasar sains dengan argument akal dapat terjadi ketika bicara dasar realitas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun