Jadi darisini mulai ketahuan peran sentral dari jiwa sebagai stimulus awal yang menggerakkan otak fisik
Jiwa pun dapat melawan input input dari luar yang datang kedalam dirinya dan artinya ia tak bisa selalu menjadi robot lingkungan,pendidikan atau indoktrinasi,Mengapa ?
Itu karena dalam jiwa ada unsur unsur pengendali atau O.S (Operation system)nya jiwa ; nurani-akal-nafsu,3 Â unsur jiwa inilah yang lebih mengendali kemana arah berpikir,Apa yang akan dilakukan.Jiwa dapat melawan lingkungan bila itu berlawanan dengan nurani serta akal budi nya
Jadi dalam jiwa itu ada sesuatu yang bersifat otonom dari mekanisme biologis tubuh termasuk fungsi saraf yang akan mengarahkan kemana pikirannya bergerak,Apakah kepada menjadi teis atau ateis atau melakukan hal baik atau hal jahat.
Jadi orang mengarah ke menjadi teis atau ateis itu bukan karena mekanisme biologis tubuh dan bukan pula karena fungsi system saraf tapi karena ada OTONOMI JIWA dan otonomi tsb bisa terjadi karena gerak jiwa tidak terikat secara mekanis dengan gerak biologis tubuh.Jadi karena memiliki sifat otonom maka jiwa dapat mengarahkan kemana arah pikiran bergerak tanpa terikat hal yang sifatnya material dalam tubuh manusia
Jadi bukan otak fisik atau system saraf yang menentukan kemana arah berpikir atau apa yang akan dilakukan tapi apa yang ada dalam jiwa.Bukan mekanisme system saraf yang membuat seseorang lalu menjadi teis atau ateis atau menjadi penganut ideologi tertentu atau memiliki filosofi hidup tertentu.
System saraf lebih pada tempat berlalu lintasnya alam pikiran manusia-bukan pengendali kemana arah pikiran berjalan
........
Mengapa saya sebut "teori" ? Ya karena bagaimana berpikir-gerak pikirab-bagaimana otak berproses atau berkinerja itu bukan suatu yang full dapat diamati secara empiris pake alat,Alat sebatas dapat membaca sinyal adanya gelombang elektrik di otak.Itu sebab penjelasan neurosains intinya lebih banyak bersifat teoritis
........
Artikel ke 2
APA YANG MENGENDALI JALAN PIKIRAN (?)