Manusia memang memperoleh input-data via inderawinya,memiliki data-memori hasil pengalaman baik yang bersifat pribadi maupun dari lingkungan atau dari indoktrinasi-pendidikan.Tapi bagaimana semua itu di olah serta mempengaruhi perilaku maka OS jiwa itu tadi yang akan lebih menentukan
Contoh ; Betapapun seseorang ada di suatu lingkungan tapi bila misal suasana lingkungan tersebut tidak sesuai nurani nya maka lingkungan tersebut tidak akan berpengaruh banyak pada kepribadiannya. Orang yang punya nurani kuat biasanya tidak mudah larut dengan atau terbawa oleh hal yang sifatnya negative
Kemudian betapapun massive nya suatu indoktrinasi termasuk melalui pendidikan tapi bila seseorang memiliki karakter akal yang kuat maka ia akan bersikap kritis-memilih dan memilah milah  apapun yang di doktrinkan kepadanya,Banyak yang ujungnya mengkritisi atau bahkan menolak doktrin doktrin tertentu karena selain nuraninya tidak menerima juga akal pikirannya kritis
Kemudian betapapun kuatnya pengaruh pendidikan bahkan agama tapi bila nafsu tengah menguasai diri maka dapat terjadi misal hal yang sifatnya kriminal,Karena nafsu itu ibarat api yang bisa mengalahkan semuanya termasuk pertimbangan akal.Ketika nafsu menguasai diri maka pertimbangan benar-salah,baik-buruk seperti tidak lagi berjalan
Jadi menjelaskan perilaku manusia melalui atau dengan menyertakan penjelasan dari 3 karakter unsur jiwa ini nampak konstruktif dan sesuai kenyataan.Lain bila menjelaskan karakter-perilaku manusia via neurosains maka yang dihadirkan biasanya hanya penjelasan penjelasan teoritis yang belum tentu sesuai kenyataannya
Materialist saat ini tidak terima penjelasan manusia dengan memakai konstruksi 3 unsur jiwa karena dianggapnya sudah "kuno" dan tidak sejalan dengan perkembangan neurosains.Mereka ingin penjelasan manusia yang memakai istilah istilah baru yang dipandangnya saintifik- sesuai perkembangan kekinian
Sebenarnya andai-bila banyak hadir istilah istilah baru apakah itu dalam ilmu psikologi maupun neurosains tapi HAKIKAT MANUSIA TETAP TIDAK AKAN BERUBAH ! (Dengan memakai model penjelasan seperti apapun)
Sampai saat ini walau sains atau neurosains telah berkembang pesat tapi kebaikan maupun kejahatan tetap ada sama seperti ribuan tahun lalu.Walaupun sains maupun neurosain atau ilmu biologi atau ilmu kedokteran berkembang pesat tapi karakter akal budi tetaplah baku-tetap-permanen tanpa perubahan.Karakter manusia yang memiliki akal budi yang kuat tetap selalu mencari cari kebenaran
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI