Jadi obyektif dalam memandang peran otak artinya menempatkan infrastruktur otak pada tempat serta peran yang semestinya
Infrastruktur otak fisik semua orang pada dasarnya sama tapi niat hasrat kehendak pemikiran filosofi sampai keyakinan orang bisa berbeda beda itu sudah menunjukkan bahwa ada sesuatu dibalik otak fisik yang membuat orang bisa berbeda beda karakter,pandangan,sikap,perbuatan
Dengan kata lain,teisme,ateisme, filosofi, pandangan,keyakinan, dlsb itu dibentuk oleh jiwa-pikiran-bukan oleh infrastruktur daging otak.Infrastruktur otak hanya ibarat hardware yang tidak mengatur urusan bagian dari software.
Maka pikiran,arah berpikir,niat,hasrat itu dikendali oleh jiwa bukan oleh daging otak. Infrastruktur fisik otak hanya sarana yang memfasilitasi jiwa ketika hadir dalam kenyataan atau dalam kesadaran biologis
Atau,Apa substansi yang membuat manusia bisa berpikir ? Apakah karena ia punya otak,Apakah karena ia memiliki neuron,Apakah karena ada gelombang elektrik di otak,Atau apakah karena ia memiliki jiwa,pikiran,niat hasrat kehendak jiwa ?
Seseorang menjadi teis atau ateis dlsb apakah karena hasrat kehendak otaknya,neuron nya,gelombang elektrik nya atau hasrat kehendak jiwa nya ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H