Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Ada apa dibalik gelombang elektrik otak

23 Januari 2025   06:55 Diperbarui: 23 Januari 2025   06:55 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi obyektif dalam memandang peran otak artinya menempatkan infrastruktur otak pada tempat serta peran yang semestinya

Infrastruktur otak fisik semua orang pada dasarnya sama tapi niat hasrat kehendak pemikiran filosofi sampai keyakinan orang bisa berbeda beda itu sudah menunjukkan bahwa ada sesuatu dibalik otak fisik yang membuat orang bisa berbeda beda karakter,pandangan,sikap,perbuatan

Dengan kata lain,teisme,ateisme, filosofi, pandangan,keyakinan, dlsb itu dibentuk oleh jiwa-pikiran-bukan oleh infrastruktur daging otak.Infrastruktur otak hanya ibarat hardware yang tidak mengatur urusan bagian dari software.

Maka pikiran,arah berpikir,niat,hasrat itu dikendali oleh jiwa bukan oleh daging otak. Infrastruktur fisik otak hanya sarana yang memfasilitasi jiwa ketika hadir dalam kenyataan atau dalam kesadaran biologis

Atau,Apa substansi yang membuat manusia bisa berpikir ? Apakah karena ia punya otak,Apakah karena ia memiliki neuron,Apakah karena ada gelombang elektrik di otak,Atau apakah karena ia memiliki jiwa,pikiran,niat hasrat kehendak jiwa ?

Seseorang menjadi teis atau ateis dlsb apakah karena hasrat kehendak otaknya,neuron nya,gelombang elektrik nya atau hasrat kehendak jiwa nya ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun