APAKAH PIKIRAN BISA DI TEKNOLOGI KAN ?
*Sesuatu dapat di teknologi kan dengan syarat ; sesuatu itu obyek materi-yang terikat oleh hukum fisika-di konstruks oleh hukum fisika,Karena teknologi adalah ide gagasan-inovasi-pengembangan yang dibuat oleh manusia memanfaatkan adanya hukum fisika yang mengkonstruks obyek materi.
Tanpa ada hukum fisika tidak akan ada teknologi.Maka teknologi identik dengan hukum fisika.Teknologi adalah inovasi hukum fisika yang dikembangkan berdasar sebab akibat sebab akibat yang didesain oleh manusia
.........
Partikel elementer,gelombang elektromagnetik serta energi yang dikuantisasi menjadi kuanta itu dapat di teknologi kan,menjadi teknologi kuantum,teknologi nuklear,teknologi digital,teknologi AI,teknologi internet,Semua adalah bentuk teknologi era abad 21 yang menggunakan obyek materi mikroskopis (kuantum)
Dan ingat ; seluruh gerak dari materi level mikroskopis (kuantum) itu semua dapat dijelaskan secara konstruksi hukum fisika- dengan bantuan matematika,(Karena matematika paralel dengan gerak fisik dunia materi.)-Hukum fisika paralel dengan matematika-dapat di matematika kan.
Tak ada gerak materi level kuantum yang telah bisa di teknologi kan itu yang diluar dari konstruksi hukum fisika,Karena yang namanya teknologi di semua levelnya baik mekanik-elektronik maupun kuantum,itu semua paralel dengan hukum fisika, Tknologi= representasi dinamika gerak hukum fisika baik di level makro maupun mikro
SINGULARITAS ?
Teknologi tidak bergerak berdasar prinsip singularitas karena singularitas difahami sebagai kondisi dimana hukum fisika formal tidak berlaku atau tak dapat dijelaskan secara hukum fisika formal yang kita kenal dalam sains,Seperti alam semesta sesaat setelah ledakan besar belum langsung membentuk hukum fisika formal tapi melewati fase singularitas dulu karena materi alam "asli" nya belum terbentuk
Kemudian dengan bekal ilmu pengetahuan material level mikroskopis (kuantum) itu manusia lalu beranggapan kalau pikiran pun bisa dipandang, dijelaskan serta diperlakukan secara prinsip kuantum pula (?) Tapi fakta dalam praktek di lapangan menunjukkan bahwa pikiran-jiwa-berpikir ternyata tidak bisa full diperlakukan seperti obyek teknologi level kuantum.