Karena tidak semua obyek sains itu sama,tidak semua obyek sains dapat diuji secara ketat,diuji secara berulang lalu hasilnya pasti valid.Kalau semua obyek sains bisa diperlakukan seperti itu ya mungkin tidak akan ada teori sains yang keliru atau di falsifikasi.Adanya teori sains yang keliru-difalsifikasi itu bukti bahwa langkah langkah ilmuah yang ketat yang disusun dalam konsep teori ilmiah belum tentu dapat diterapkan pada semua obyek sains
Jangan beranggapan karena definisi formal-konseptual teori adalah "ketat-teruji-berdasar bukti-eksperiment berulang" lalu apapun yang dilabeli "teori" dalam sains pasti valid,Cara berpikir yang terlalu naif,mengingat TIDAK SEMUA OBYEK BAHASAN SAINS KARAKTERNYA SAMA
Dan bedakan antara teori sains sebagai konsep yang di susun-di desain formal sebagai aturan-metode dengan teori yang sudah jadi atau teori hasil membahas obyek tertentu.Itu 2 hal yang berbeda
Contoh ketika sains "merangsek" ingin ikut bicara obyek-persoalan kejiwaan-psikologi maka apakah langkah langkah atau prosedur ilmiah dalam menyusun teori ilmiah yang superketat itu bisa diterapkan seluruhnya secara akurat ? ... Bullshit ..memangnya jiwa-alam pikiran manusia itu dunia materi yang full bisa diamati secara empiris dan di ukur dengan pengukuran serba pasti dan terukur seperti obyek materi ?
Oke silahkan hafal diluar kepala itu definisi "teori ilmiah tsb" kalau perlu tempel di pintu,tapi setelah itu anda harus mikir ; Apakah semua langkah dalam prosedur pembentukan teori ilmiah itu dapat di praktekkan terhadap seluruh obyek yang ingin di bahas oleh sains ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H