Teori teori yang hadir bergantian di dunia sains ibarat teropong atau kacamata yang berganti ganti yang digunakan untuk melihat suatu obyek tapi OBYEKNYA TIDAK BERUBAH.Hanya kacamata,cara pandang,persepsi sampai filosofi manusia dalam melihat segala suatu yang berubah ubah,tapi semua itu tak bisa merubah dan bukan untuk merubah hakekat kenyataan. Mekanika kuantum hadir bukan untuk meruntuhkan mekanika Newtonian tapi hanya untuk melihat realitas dari sudut pandang lain,Demikian pula dengan teori relativitas terhadap teori Newton
Bahkan jangankan dengan yang terjadi di dunia sains,di dunia filsafat pun idem-sama saja,Banyak lahir mazhab-aliran-system metafisika dalam dunia filsafat tapi realitas tetaplah realitas,Ia tidak berubah oleh beragam filosofi-cara pandang manusia.Filosofi manusia bukan untuk merubah apa yang telah menjadi hukum alam atau sunnatullah menurut bahasa agama
Bayangkan petualangan ilmiah manusia di dunia kuantum disamping telah melahirkan banyak presentasi imajinatif (seperti di chanel youtube),tulisan ilmiah di medsos, sampai film fiksi ilmiah juga telah menempatkan realitas nampak kita ini sebagai "ilusi".Tapi sekali lagi, betapapun manusia telah menganggap realitas=ilusi tapi realitas di konstruks oleh hukum fisika yang sama sekali bukan dan tak bisa disebut ilusi.
Contoh ; kebakaran,kecelakaan lalu lintas,pembunuhan,peristiwa politik,dlsb.yang bersifat nampak itu semua peristiwa di dunia nyata-bukan di dunia kuantum yang berkaitan dengan hukum fisika, yang sulit disebut "ilusi" bila kalimat ilusi itu dikaitkan dengan makna aslinya secara kebahasaan
Apapun yang orang deskripsikan tentang ketakpastian kuantum maka di dunia nyata yang dikonstruks oleh hukum fisika yang pasti prinsip kuantum tsb seolah tidak berlaku.Beragam peristiwa di dunia nyata yang tiap hari diberitakan oleh media semua itu adalah produk kepastian yang di konstruks oleh hukum fisika dan bukan produk ketakpastian
Adanya beragam cara pandang manusia yang berubah ubah dan hakikat kenyataan yang tetap di sisi lain membuat kita harus memiliki keseimbangan dalam cara melihat kenyataan,Dan ini yang akan kita peroleh dari pandangan agama
Nah bagaimana cara agama wahyu memandang realitas atau kenyataan ?
Cara agama dalam memandang realitas itu justru menurut atau mengacu pada hakekat nya yang tidak berubah ubah itu.Itu sebab sebagian memandang ajaran agama tidak dinamis.Tapi kalau ajaran agama mengikuti suatu yang berubah ubah maka akan sama seperti sains dan filsafat yang tidak bisa menjadi pedoman hidup hakiki karena sifatnya yang berubah ubah,apa yang ditemukan sains hingga saat ini tidak selalu merupakan kepastian yang akan demikian seterusnya- selamanya
Tapi apa yang dinyatakan oleh agama adalah suatu yang tanpa perubahan-berlaku untuk selamanya,contoh ; manusia pasti mati dan manusia pasti akan diadili untuk dimintai pertanggung jawaban amal perbuatannya,baik dibalas baik-buruk dibalas buruk,ini konsep yang berlaku untuk selamanya bahkan andai dunia tetap ada ber abad abad ke depan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H