Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Materialisme Ilmiah Ikut Menunggangi Neurosains?

9 September 2024   07:00 Diperbarui: 9 September 2024   07:13 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images ; Indonesiana.id

Tidak,Maka penjelasan neurosains soal perasaan hati atau pergumulan pikiran dalam jiwa kita sebut "penjelasan teoritis" - bukan berdasar pengalaman langsung berdasar kesadaran diri seperti kita sendiri yang mengalaminya

Jadi intinya,sebagai ilmu tentang system saraf boleh di apresiasi tapi jangan juga langsung percaya 100 persen apapun yang mengatas namakan neurosains karena bisa jadi dibelakangnya ditunggangi oleh cara pandang atau filosofi materialisme ilmiah !

Karena sebagaimana mereka sering mengekpresikan cara pandang materialisme nya dengan mengatas namakan sains maka demikian pula ketika hadir neurosains maka merekapun akan ikut masuk kedalamnya dan ikut "mengendalikannya" misal dengan cara membuat narasi narasi ilmiah berdasar cara pandang materialisme ilmiah dengan mengatas namakan neurosains

Maka di publik sering lahir narasi narasi yang seolah sains atau neurosains tapi sebenarnya adalah ekpressi cara pandang materialisme ilmiah

Contoh ketika ada yang menyatakan ; "sains tidak akan mengobservasi yang tidak ada",itu sebenarnya lebih merupakan narasi materialisme ilmiah bukan narasi sains.Pernyataan itu sering digunakan di ruang debat untuk memukul kaum beragama.Pernyataan asli sains adalah "sains tidak akan mengobservasi yang diluar kemampuannya"

Demikian pula ketika ada pernyataan yang mengatas namakan neurosains seolah "otonomi jiwa itu tidak ada" atau "dualisme jiwa-raga itu ilusi" maka jangan terkecoh karena itu lebih merupakan pernyataan materialisme ilmiah ketimbang pernyataan resmi neurosains

Karena neurosains bila dibatasi sebagai bidang kajian perihal system saraf apakah bisa sampai sejauh itu operasionalnya hingga misal bisa menentukan bahwa otonomi jiwa itu tidak ada atau dualisme jiwa-raga hanya ilusi dan semua fenomena manusia hanya produk system sarafnya??

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun